TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi di Yaman mengklaim telah menyerang empat kapal Israel, Amerika Serikat (AS), dan Inggris.
Juru bicara Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saree, pada hari Senin merinci operasi serangan itu.
“Operasi pertama dilakukan dengan beberapa rudal jelajah yang menargetkan kapal Israel bernama MSC Unifics di Laut Arab, serangan mencapai target secara presisi dan langsung,” kata Saree dikutip dari Mehr News.
“Operasi kedua dilakukan dengan beberapa rudal balistik dan rudal jelajah, menargetkan kapal tanker AS bernama Delonix di Laut Merah untuk kedua kalinya dalam sepekan ini.”
Adapun serangan ketiga menargetkan kapal pengangkut tentara dan peralatan milik Inggris bernama Anvil Point di Samudra Hindia.
Saree menyebut kapal itu diserang dengan beberapa rudal jelajah yang menghantam target dengan akurat dan secara langsung.
Serangan keempat menargetkan kapal bernama Lucky Sailor di Laut Tengah atau Mediterania. Dia tidak menjelaskan apakah kapal itu kapal Israel atau sekutunya.
Menurut Saree, serangan-serangan itu dilakukan untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza yang kini menghadapi tindakan genosida oleh Israel.
Serangan tersebut juga menjadi balasan atas serangan yang dilakukan AS dan Inggris terhadap Yaman. Houthi menyebut Israel, AS, dan Inggris sebagai "trio jahat".
Saree mengatakan Angkatan Bersenjata Yaman sudah bersumpah akan terus melancarkan serangan hingga Israel berhenti menyerang Gaza.
Targetkan lebih banyak kapal di Laut Merah dan Tengah
Baca juga: Kejutan Baru dari Houthi, Umumkan Senjata Baru Drone Air yang Bisa Bawa Hulu Ledak 1.500 Kg
Beberapa hari lalu Houthi juga menyatakan telah menyerang empat kapal di Laut Merah dan Laut Tengah dengan Rudal.
Pusat Operasi Dagang Maritim Inggris (UKMTO) mengonfirmasi satu kapal yang diserang saat berada di lepas pantai Kota Hodeida.
Menurut Inggris, ada lima rudal yang mendarat di dekat kapal tersebut. Namun, diklaim tidak ada kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan itu.
Pada Kamis (27/6/2024), kapal lain yang sedang berlayar di Laut Merah juga dilaporkan diserang.