News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Koordinasi Pemerintahan Israel Kacau, Netanyahu Perintahkan Selidiki Pembebasan Direktur RS Al-Shifa

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PM Israel Benjamin Netanyahu

“Pendudukan Israel menangkap semua orang, dan staf medis telah meninggal di penjara-penjara Israel karena penyiksaan dan kurangnya perawatan medis. Israel telah menunjukkan kekejamannya dalam berurusan dengan tahanan dan personel medis. Ratusan staf medis telah menjadi sasaran dan disiksa di penjara-penjara pendudukan,” tambahnya.

Direktur rumah sakit itu juga mengatakan bahwa “bahkan dokter-dokter Israel di sana [di penjara] memperlakukan tahanan dengan kejam dan memukuli mereka... Pendudukan ini telah mengabaikan semua nilai-nilai kemanusiaan.”

Warga Palestina “menjadi sasaran penghinaan fisik dan psikologis setiap hari.”

“Situasi penjara sungguh tragis dan sangat sulit, dan harus ada keputusan tegas dari kelompok perlawanan dan masyarakat Arab demi kebebasan para tahanan.”

Abu Salmiya mengatakan dia telah melakukan kontak dengan pasukan Israel sebelum mereka menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa pada November 2023, ketika fasilitas tersebut dievakuasi dengan todongan senjata oleh pasukan. Namun dia mengatakan dia “dikhianati” dan ditahan bersama dengan dokter dan pasien lain yang mengevakuasi rumah sakit dalam konvoi PBB yang telah dikoordinasikan dengan Tel Aviv.

Ia membenarkan bahwa ia telah dibawa ke pengadilan sebanyak tiga kali selama masa penahanannya, tetapi tidak pernah secara resmi dituduh melakukan kejahatan apa pun.

Abu Salmiya juga mengatakan bahwa ia dipindahkan dari satu penjara ke penjara lain selama masa penahanannya.

“Saya akan kembali untuk melaksanakan tugas saya. Saya mendengar dari rekan-rekan saya bahwa rumah sakit Al-Shifa mengalami banyak kerusakan. Saya berjanji kepada Anda dan dunia bahwa kami akan membangun kembali kompleks medis ini,” janjinya.

Israel melancarkan serangan brutal lainnya ke Rumah Sakit Al-Shifa pada tanggal 18 Maret. Operasi tersebut berlangsung hingga awal bulan berikutnya, menewaskan ratusan warga Palestina dan merusak fasilitas medis tersebut.

Puluhan warga Palestina, di antaranya anak-anak, dieksekusi oleh pasukan Israel di sekitar rumah sakit.

Israel telah lama mengklaim bahwa fasilitas tersebut digunakan sebagai pusat komando oleh Hamas namun belum memberikan bukti atas klaim tersebut.

SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR, THE CRADLE

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini