News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

VIDEO Lapis Baja IDF Meledak di Nour Shams, Bom Ditanam Satu Setengah Meter, Milisi Tambah Pintar

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar video yang menunjukkan detik-detik meledaknya kendaraan tempur lapis baja pengangkut personel Tentara Israel di Nour Shams, Tulkarm, Tepi Barat, Senin (1/7/2024).

Al-Duwairi menambahkan kalau perubahan kualitatif dan strategis dalam manajemen pertempuran ini akan memiliki dampak dan berbagai konsekuensi dalam beberapa hari mendatang.

Pasukan Khusus Israel (IDF) melakukan penyerbuan ke kota-kota di Tepi Barat. Pada Kami (23/5/2024), Pasukan IDF mundur dari Kota Jenin setelah terlibat pertempuran perlawanan sengit milisi perlawanan Palestina. (khaberni/HO)

Bom Ditanam Satu Setengah Meter

Sang pakar militer menjelaskan kalau transformasi metode yang digunakan milisi Perlawanan Palestina ini terdiri dari penerapan pendekatan yang berbeda dari operasi perlawanan di Tepi Barat pada tahap sebelumnya.

Saat ini operasi penyerangan terhadap tentara pendudukan IDF melibatkan senjata berat dan peledakan alat peledak dengan kekuatan terbatas dan di tempat-tempat tertentu.

Dia menunjukkan bahwa operasi Jenin, di mana perangkat peledak bawah tanah ditanam pada kedalaman satu setengah meter di jalan tanah, menunjukkan adanya studi berwawasan ke depan dan pembacaan akurat tentang sifat pertempuran dan pada akhirnya menyebabkan terbunuhnya pemimpin regu penembak jitu IDF.

Baca juga: Gerebek Tepi Barat, Pasukan Israel Hancurkan Jalan dengan Buldoser hingga Kerahkan Penembak Jitu

Pasukan pendudukan Israel melakukan penghancuran infrastruktur jalan dan vandalisme serta perusakan properti warga Palestina di Tepi Barat. (khaberni)

Tentara IDF dalam prosedur penyerbuannya, sering menghancurkan jalan dan infrastruktur menggunakan boldoser militer guna menyapu ranjau yang ditanam.

Hanya, prosedur ini bisa diakali milisi perlawanan yang pintar membaca situasi dengan menanam bom lebih dalam dengan daya ledak yang lebih kuat.

Adapun dalam pengoperasiannya saat ini, menurut Al-Duwairi juga berbeda, terlihat dari cara dan gaya penempatan alat peledak, penyembunyian, dan pengendaliannya dari jarak jauh.

"Semua itu dalam rangka mengadopsi sistem baru dan metode konfrontasi kualitatif di Tepi Barat," katanya.

(oln/khbrn/*)
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini