“Ini juga membuktikan bahwa Israel ingin memenangkan perang ini dengan melelahkan rakyatnya,” katanya.
Zaccara merujuk pada beberapa perintah evakuasi sebelumnya dari berbagai lokasi dalam sembilan bulan terakhir perang.
“Cara ini menciptakan lebih banyak masalah dan kerugian bagi warga Palestina yang tidak bisa tinggal lebih dari satu bulan atau 15 hari di satu tempat,” tambahnya.
Gagasan bahwa ada tempat yang aman untuk memindahkan orang, kata Zaccara, tidak lah benar karena setiap kali ada pengungsian, selalu ada serangan.
Kementerian Pendidikan Palestina: 8.672 siswa tewas di Gaza
Sementara itu, dalam perkembangan terbaru, Kementerian Pendidikan Palestina mengatakan, sebanyak 8.672 siswa di Gaza dan Tepi Barat telah tewas dan 14.583 lainnya terluka sejak 7 Oktober.
Kebanyakan dari mereka berasal dari Gaza, di mana kementerian menyebutkan angka 8.572 pelajar tewas dan 14.089 luka-luka.
Selain siswa, kementerian tersebut mengatakan, 497 guru dan administrator telah terbunuh dan 3.402 orang terluka di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, dan 109 lainnya ditangkap di Tepi Barat.
Menurut kementerian, sekitar 620.000 siswa telah kehilangan pendidikan di Jalur Gaza sejak awal perang.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)