Narayan Hari menyebut dirinya sebagai murid Hari dan memiliki banyak pengikut di Uttar Pradesh bagian barat.
Setidaknya 116 orang tewas dalam penyerbuan di 'satsang' yang diselenggarakan untuk menghormati Narayan Hari di desa Phulrai, distrik Hathras, pada hari Selasa.
Polisi mengatakan tempat penyelenggaraan acara itu terlalu kecil untuk menampung kerumunan yang berkumpul di sana.
Sebuah komite telah dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut dan sebuah kasus akan diajukan terhadap penyelenggara.
Kronologi Kejadian
Diberitakan sebelumnya setidaknya 116 orang, termasuk wanita dan anak-anak, tewas setelah berdesak-desakan di sebuah 'satsang' (acara keagamaan) di Hathras, Uttar Pradesh, India pada Selasa (2/7/2024).
Kepala Polisi India Inspektur Jenderal (Aligarh) Shalabh Mathur mengonfirmasi bahwa 116 orang telah meninggal sejauh ini.
"Laporan Informasi Pertama (FIR) akan diajukan terhadap penyelenggara satsang karena jumlah orang yang hadir melebihi jumlah yang diizinkan. Penyelidikan tingkat tinggi telah diperintahkan," katanya.
Satsang tersebut diselenggarakan oleh Komite Manav Mangal Milan Sadbhavna Samagam untuk orang yang mengaku sebagai dewa bernama Narayan Sakar Hari, yang juga dikenal sebagai Sakar Vishwa Hari atau Bhole Baba .
Polisi tengah mencari Bhole Baba, yang belum ditemukan setelah insiden penyerbuan tersebut.
Seorang wanita yang menghadiri 'satsang' mengatakan bahwa acara itu diselenggarakan untuk menghormati seorang guru lokal, Bhole Baba alias Narayan Saakar Hari.
Kepanikan terjadi saat kerumunan mulai pergi.
Sumber mengatakan para penyembah dilarang pergi sampai mobil guru gadungan itu pergi, yang menyebabkan kerumunan besar berkumpul di area kecil.
Menurut saksi mata, para penyembah itu mati lemas dan tubuh mereka saling menumpuk dalam penyerbuan itu -- salah satu tragedi terbesar dalam beberapa tahun terakhir.