TRIBUNNEWS.com - Massa anti-Netanyahu menggelar aksi unjuk rasa di Tel Aviv, Israel, Kamis (4/7/2024).
Channel 12 Israel melaporkan para pengunjuk rasa sengaja memblokir jalan raya utama Ayalon.
Mereka menuntut Israel menerima tawaran Hamas untuk memulangkan sandera Israel.
Tak hanya itu, para pengunjuk rasa juga mendesak diadakannya pemilihan parlemen lebih awal.
"Kami butuh pemerintahan yang bertanggung jawab dan waras yang bisa menjamin masa depan Israel menjadi lebih baik," teriak seorang pengunjuk rasa, dikutip dari Al Jazeera.
Di hari yang sama, keluarga sandera Israel juga menggelar unjuk rasa memprotes Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Mereka mendesak Netanyahu agar tidak menghalangi kesepakatan yang akan menjamin kembalinya para sandera.
"Saya meminta agar Netanyahu tidak menyabotase tawaran ini," kata seorang ibu sandera Israel, Simona Steinbrecher.
Ia menambahkan dirinya dan keluarga sandera Israel yang lain, khawatir anggota keluarga mereka yang ditahan "akan dibunuh di tahanan."
"Sering kali kami yakin, akan ada kesepakatan dalam waktu dekat. Namun, seseorang selalu menggagalkannya," ujar Steinbrecher.
Badan Intelijen Israel, Mossad, pada Rabu, mengatakan mereka sedang mempelajari tanggapan Hamas atas proposal yang mencakup kesepakatan pembebasan tawanan.
Baca juga: Pemilik Restoran di Vietnam Usir Keluarga Israel: Kami Hanya Menerima Manusia, Anjing, dan Kucing
Jumlah Sandera di Masing-masing Pihak
Diketahui, Israel dan Hamas saat ini sama-sama sedang dalam proses negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza.
Masing-masing pihak memberikan penawaran untuk mencapai tujuan gencatan senjata, termasuk soal pembebasan sandera.
Pada November 2023, sandera Palestina dibebaskan dengan perbandingan 33 sandera Palestina berbanding satu sandera Israel.