News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jamaah Islamiyah bubar, eks pemimpinnya janji tinggalkan 'jalan kekerasan' - Apa motif di belakangnya dan benarkah JI memilih 'mengubah citra' agar diterima masyarakat?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jamaah Islamiyah bubar, eks pemimpinnya janji tinggalkan 'jalan kekerasan' - Apa motif di belakangnya dan benarkah JI memilih 'mengubah citra' agar diterima masyarakat?

Setelah membubarkan organisasi Jamaah Islamiyah (JI), sejumlah eks pimpinannya berjanji tidak akan lagi menggunakan jalan kekerasan.

Mereka juga mengeklaim bakal meninggalkan pola pikir ekstrem dalam menyebarkan ajaran-ajarannya.

Apa motif tersembunyi di baliknya dan apakah pembubaran itu semata 'mengubah citra' agar ajaran mereka dapat diterima masyarakat?

Pada 30 Juni lalu, 16 tokoh senior Jamaah Islamiyah mendeklarasikan pembubaran kelompok teroris itu di Bogor, Jawa Barat.

Video yang merekam deklarasi itu pertama diunggah di kanal YouTube Arrahmah_id pada 3 Juli.

Di video itu, Arrahmah_id menempelkan keterangan bahwa acara berlangsung di kantor Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Bogor.

"[Kami] menyatakan pembubaran Al-Jamaah Al-Islamiyah dan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Abu Rusdan, mantan amir atau pemimpin Jamaah Islamiyah, seperti terekam dalam video.

Saat menyampaikan deklarasi pembubaran, Rusdan dikelilingi 15 tokoh senior Jamaah Islamiyah lainnya.

Di antaranya, mantan amir Zarkasih, mantan amir Para Wijayanto, mantan kandidat amir Arif Siswanto alias Abu Mahmudah. Terlihat pula mantan kepala operasi militer Abu Dujana, dan kepala urusan dakwah Mustaqim Safar.

Acara deklarasi itu juga dihadiri Bambang Sukirno yang sempat memimpin sejumlah misi pelatihan militer ke Suriah. Sosok Abdullah Anshori alias Abu Fatih yang pernah menjadi kepala Mantiqi (wilayah gerak) II Jamaah Islamiyah di Indonesia, tampil pula di sana.

Tentang lokasi deklarasi itu, Ali Fauzi Manzi, eks anggota Jamaah Islamiyah yang kini menjadi pengamat terorisme, mengatakan itu digelar di sebuah hotel di Bogor.

Ia bilang deklarasi dilakukan setelah muncul kesepakatan dalam diskusi yang dihadiri lebih dari 100 anggota Jamaah Islamiyah di hotel itu.

Menurut Ali, diskusi itu antara lain dihadiri para tokoh senior dan pimpinan sejumlah pesantren yang berafiliasi dengan organisasi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini