News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Di Tengah Perang Gaza, Maroko-Israel Teken Kontrak Rp16 Triliun untuk Buat Satelit Mata-Mata

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo Israel Aerospace Industries (IAI). Maroko dilaporkan menandatangani kontrak dengan BUMN Israel untuk membuat satelit mata-mata.

IAI juga bergerak dalam bidang satelit intelijen dan komunikasi serta membuat dan mengembangkan rudalnya.

BUMN Israel itu bertanggung jawab atas pengembangan dan pembuatan satelit intelijen Ofek yang digunakan oleh sistem pertahanan Israel.

Ketika ditanya tentang kunjungan Peretz ke Maroko untuk menandatangani kontrak, IAI memilih bungkam.

“Perusahaan tidak berkomentar tentang laporan mengenai transaksi itu dan tindak menyediakan informasi tentang kunjungan yang dilakukan kepala perusahaan,” demikian pernyataan IAI.

Sebelumnya, pada akhir tahun lalu sudah beredar bahwa Maroko akan menggandeng perusahaan Israel untuk membuat satelit mata-mata.

“Menurut banyak narasumber, Maroko memilih perusahaan Israel, mungkin IAI, pada akhir musim panas untuk menyediakan satelit mata-mata baru, yang ditujukan untuk menggantikan satelit Mohammed VI-A yang diluncurkan tahun 2017,” kata La Tribune pada bulan Desember 2023.

Ketika laporan itu dirilis, Maroko belum mengonfirmasinya.

Adapun satelit sebelumnya dibuat oleh Thales Alenia Space dan Airbus yang berasal dari Prancis.

Baca juga: Ditolak Spanyol, Kapal Perang Israel Berlabuh di Maroko Sepulang dari AS, Rabat Dikutuk Warganya

Kontrak pembuatannya bernilai 500 juta euro dan ditandatangani tahun 2013.

Thales Alenia Space dan Airbus juga memproduksi satelit Mohammed VI-B yang diluncurkan ke orbit tahun 2018.

La Tribune menduga Maroko tak lagi memilih perusahaan Prancis karena hubungan kedua negara itu sedang retak. Sebagai gantinya, Maroko memilih perusahaan Israel.

“Kesuksesan industrialis Prancis dalam ekspor masih bergantung pada hubungan bilateral yang dibuat oleh Prancis dan presidennya dengan negara-negara yang mengeluarkan penawaran.

Pada bulan Maret 2023, Menteri Industri dan Perdagangan Maroko Ryad Mezzour dan Peretz menandatangani memo kesepahaman dalam bidang aeronautika.

Menurut La Tribune, sejak saat itu perundingan antara Maroko dan IAI tentang satelit baru telah dimulai.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini