"Pendudukan membom Kota Gaza seolah-olah perang akan dimulai kembali."
"Kami berharap akan ada gencatan senjata segera, tetapi jika tidak maka itu kehendak Tuhan," imbuhnya.
PBB Prihatin
Sementara itu, PBB menyatakan sangat prihatin dengan perintah evakuasi yang diberikan Israel.
Ini adalah kedua kalinya sejak perang dimulai, seluruh Kota Gaza diminta untuk dievakuasi.
Selama dua minggu terakhir, pasukan Israel telah memasuki kembali beberapa distrik tempat militer meyakini Hamas dan pejuang Jihad Islam Palestina telah berkumpul kembali sejak awal tahun.
Hamas mengatakan aktivitas Israel yang kembali terjadi di kota itu mengancam akan menggagalkan perundingan mengenai kemungkinan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.
Diperkirakan lebih dari seperempat juta orang masih tinggal di Kota Gaza.
Beberapa orang terlihat mengungsi ke selatan setelah militer Israel menjatuhkan selebaran di sana yang mendesak mereka untuk pergi, yang kemudian dikatakan oleh seorang pejabat Israel kepada BBC sebagai sebuah rekomendasi dan bukan instruksi.
Namun, yang lainnya tidak mau pergi.
Baca juga: Seluruh Penduduk Gaza Didesak Mengungsi, Kelompok HAM Sebut Perintah Israel sebagai Kegilaan Mutlak
"Saya tidak akan meninggalkan (Kota) Gaza."
"Saya tidak akan melakukan kesalahan bodoh seperti yang dilakukan orang lain."
"Rudal Israel tidak membedakan antara utara dan selatan," kata warga bernama Ibrahim al-Barbari (47) kepada BBC.
“Jika kematian adalah takdir saya dan takdir anak-anak saya, kami akan mati dengan terhormat dan bermartabat di rumah kami,” katanya.
Update Perang Israel-Hamas
Diberitakan Al Jazeera, warga sipil yang melarikan diri dari Kota Gaza mengatakan orang-orang ditembak mati selama evakuasi paksa setelah seluruh penduduk Kota Gaza – 300.000 orang – diperintahkan pergi oleh militer Israel.