NATO Mendirikan Kantor di Yordania dengan Kantor Penghubung Pertama di Dunia Arab
TRIBUNNEWS.COM- NATO mendirikan kantor di Yordania dengan kantor penghubung pertama di dunia Arab.
Monarki Hashemite memiliki hubungan jangka panjang dengan aliansi pimpinan AS dan telah mengerahkan pasukan untuk membantu pasukan NATO di masa lalu.
Kementerian Luar Negeri Yordania mengkonfirmasi pembukaan kantor penghubung NATO di Yordania pada 11 Juli, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kantor tersebut didirikan untuk “membina kerja sama” dengan aliansi tersebut.
Keputusan tersebut “mewakili tonggak sejarah dalam kemitraan strategis yang mendalam antara Yordania dan Aliansi,” tambahnya.
NATO mengumumkan di situs webnya satu hari sebelumnya tentang pendirian kantor penghubung Yordania, yang merupakan kantor penghubung pertama di dunia Arab.
“Menekankan lanskap keamanan regional dan global yang terus berkembang, Sekutu pada KTT NATO 2024 di Washington DC mengadopsi rencana aksi untuk pendekatan yang lebih kuat, lebih strategis, dan berorientasi pada hasil terhadap wilayah selatannya,” kata aliansi tersebut.
“Rencana tersebut jelas menunjukkan komitmen NATO untuk memperkuat keterlibatan dan kerja sama dengan mitranya di Timur Tengah dan Afrika Utara, termasuk melalui pendirian kantor penghubung pertama di kawasan tersebut, di Amman, Kerajaan Hashemite Yordania,” tambahnya.
Selama pertemuan puncak NATO pada pertengahan Juli tahun lalu, aliansi pimpinan AS mengatakan dalam pernyataan penutupnya bahwa “menjajaki kemungkinan” dengan pemerintah Yordania untuk membuka kantor penghubung di kerajaan tersebut.
Amman memiliki ikatan kerja sama jangka panjang dengan NATO dan telah mengerahkan pasukan untuk bertugas bersama pasukan NATO di Kosovo, Afghanistan, dan Libya.
Negara ini juga memiliki hubungan dekat dengan Israel, sekutu utama NATO di wilayah tersebut.
Selama Operasi Janji Sejati Iran pada pertengahan April, di mana Republik Islam menembakkan ratusan drone dan rudal ke Israel sebagai tanggapan atas penghancuran konsulatnya di Suriah pada bulan itu, monarki Hashemite membuka wilayah udaranya untuk jet Israel dan memainkan peran penting dalam mencegat rudal Iran.
Beberapa negara barat, termasuk AS, memiliki pangkalan militer di Yordania.
Pengumuman Kementerian Luar Negeri Yordania datang hanya beberapa hari setelah Marinir AS mengadakan seminar dengan pasukan Yordania di kota Aqaba, “bertukar metode pelatihan dan tradisi kepemimpinan,” kata Korps Marinir dalam sebuah pernyataan.
SUMBER: THE CRADLE