The Times of Israel mengatakan, apa yang mungkin merupakan pelarian sementara bagi warga Israel selama perang atau kesulitan teknis untuk kembali, kini telah berubah menjadi tren permanen, atau migrasi permanen.
Menurut data dari Biro Pusat Statistik Israel, pada April 2024, populasi Israel mencapai 9,9 juta jiwa, termasuk lebih dari 2 juta warga Palestina dengan 400.000 warga Palestina di Yerusalem Timur dan 20.000 warga Suriah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Jutaan orang Israel memiliki kewarganegaraan ganda karena mereka memiliki setidaknya satu kewarganegaraan lain selain kewarganegaraan Israel mereka.
Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan 7 Oktober tahun lalu oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Lebih dari 38.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 88.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Selama 10 bulan setelah serangan Israel yang terus-menerus, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)