News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Incar Pemimpin Hamas, Muhammad Deif Ejek Kebohongan IDF di Khan Yunis

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Brigade Ezz-Al Din Al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas Palestina, berparade dengan senjata anti-tank di Rafah di selatan Jalur Gaza pada 28 Mei 2021. --- Israel menargetkan Muhammad Deif menurut pengakuan militernya sebagai pembenaran pemboman di Khan Yunis pada 13 Juli 2024 yang menewaskan 90 warga Palestina.

TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Channel12 Israel melaporkan tujuan Israel untuk menargetkan Muhammad Deif yang merupakan pemimpin Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, demi membenarkan pemboman di Khan Yunis yang menewaskan 90 warga Palestina pada Sabtu (13/7/2024) pagi.

"Tujuan pemboman Khan Yunis adalah untuk menargetkan pemimpin militer Hamas, Muhammad al-Deif," lapor Channel12 Israel, Minggu (14/7/2024).

Militer Israel mengklaim pemboman brutal itu setidaknya melukai Muhammad Deif, meski laporan tersebut masih diragukan.

"Israel memperkirakan ada kemungkinan besar bahwa dia terluka dalam serangan itu, tetapi hasil akhirnya masih menunggu," lanjutnya.

Surat kabar itu melaporkan, orang kedua yang bersama Muhammad al-Deif adalah pemimpin militer Hamas dan komandan Brigade Khan Yunis, Rafie Salama.

Sebelumnya, tentara Israel melancarkan serangkaian serangan pada Sabtu pagi, di kawasan kompleks tenda di Khan Yunis.

Muhammad Deif sebut Israel Berbohong

Wakil Ketua Hamas di Jalur Gaza, Khalil Al-Hayya, menyampaikan pesan dari Muhammad Deif yang mengomentari klaim militer Israel bahwa pemboman di Khan Yunis telah melukai pemimpin Brigade Al-Qassam itu.

"Komandan Muhammad Al-Deif mendengar Anda sekarang, dan mengejek kata-kata yang kamu (Israel) ucapkan," kata Khalil Al-Hayya kepada Al Jazeera, Minggu (14/7/2024).

"'Saya katakan kepada Netanyahu, 'Anda telah gagal dan Anda menjadi tercela,'" katanya, mengutip perkataan Muhammad Deif.

Khalil Al-Hayya mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sengaja menyebarkan kebohongan untuk menutupi kegagalan Israel.

"Netanyahu berharap untuk mengumumkan pidato kemenangan palsu dalam pidatonya yang menyedihkan, dan bahwa tuduhan terhadap pendudukan dan Netanyahu isinya salah," tambahnya.

Baca juga: Siapakah Rafi Salama? Komandan Brigade Khan Yunis Qassam yang Diincar IDF dalam Pembantaian Mawasi

Menurutnya, Israel hanya ingin menargetkan warga sipil, anak-anak, dan perempuan di Jalur Gaza.

"Pendudukan ingin membunuh, menghancurkan, dan menargetkan perempuan dan anak-anak, dan bahwa Netanyahu ingin mempermalukan para mediator dan penjamin serta memberikan tekanan pada inkubator perlawanan yang populer," ujarnya.

Ia menekankan Hamas berupaya mencapai kesepakatan gencatan senjata, namun Netanyahu sengaja mencagahnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini