News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kelompok Berafiliasi dengan Hizbullah Lancarkan Operasi Pertama Serang Israel Sejak Banjir Al-Aqsa

Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pejuang dari Brigade Perlawanan Lebanon (Saraya al-Muqawama al-Lubnaniya), sebuah kelompok paramiliter yang berafiliasi dengan Hizbullah, berbaris di jalan-jalan pinggiran selatan ibu kota Beirut untuk memperingati para pemimpin Hizbullah yang terbunuh, pada 14 Februari 2020.

Kelompok Berafiliasi dengan Hizbullah Lancarkan Operasi Pertama Lawan Israel sejak Banjir Al-Aqsa

TRIBUNNEWS.COM- Kelompok yang berafiliasi dengan Hizbullah melancarkan operasi pertama melawan Israel sejak Banjir Al-Aqsa.

Brigade Perlawanan Lebanon, sebuah kelompok paramiliter yang terkait dengan Hizbullah, kemarin mengaku bertanggung jawab atas operasi militer melawan Israel di Lebanon selatan.

Pengumuman ini menandai yang pertama bagi kelompok tersebut sejak peluncuran Banjir Al-Aqsa tahun lalu.

Didirikan oleh Hizbullah pada tahun 1997, Brigade tersebut beranggotakan pejuang sukarelawan dari berbagai sekte Lebanon.

Pada hari Jumat, mereka melaporkan peluncuran roket ke lokasi ‘Rweisat al-Qarn’ Israel di Peternakan Shebaa Lebanon yang diduduki, sehingga menghasilkan “serangan langsung.” Hizbullah dan Israel hampir setiap hari terlibat baku tembak sejak perang di Gaza dimulai.

Hizbullah yang mendukung Hamas telah berjanji untuk menghentikan serangan hanya jika gencatan senjata di Gaza.

Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menolak permintaan negara pendudukan untuk mengevakuasi pejuang Hizbullah dari wilayah perbatasan.

Blok parlemen Nabih Berri menyambut baik upaya internasional untuk mengakhiri agresi Israel terhadap Gaza dan menentang pembentukan zona penyangga di Lebanon.

Pada bulan Oktober, Brigade Perlawanan Lebanon kehilangan dua pejuangnya, Ali Kamal Abdel Aal “Jihad” dan Hussein Hassan Abdel Aal “Bilal”, dari kota Helta di Lebanon selatan, yang menjadi martir saat menjalankan tugas nasional mereka, lapor Al Mayadeen .

Tembakan lintas batas terus berlanjut, dan sebuah kendaraan tentara Lebanon baru-baru ini terkena tembakan Israel. Para personel berhasil lolos tanpa cedera.

Brigade tersebut menegaskan misi mereka untuk melawan pendudukan Israel dan membebaskan wilayah Lebanon.

Brigade Perlawanan Lebanon adalah kelompok perlawanan paramiliter multifaksi yang berafiliasi dengan Hizbullah, di mana umat Kristen, Druze, Sunni, dan semua faksi lainnya berpartisipasi.

Kelompok ini dibuat untuk mereka yang menganut nasionalisme Lebanon dan memiliki keyakinan anti-Zionis yang kuat.

SUMBER: Middle East Monitor

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini