Pada pukul 18.06, penembak jitu yang pertama kali melihat Crooks meninggalkan posisinya dan pergi menemui petugas patroli untuk memberitahu mereka, pelaku berada di sekitar gedung di sisi pasar malam.
Pada momen ini lah, sebenarnya para petugas yang berjaga bisa menangkap Crooks karena sudah melakukan aktivitas yang dianggap bisa membahayakan Trump.
Nyatanya, enam menit kemudian atau pukul 18.12, tembakan terdengar.
Aparat pun langsung naik ke atap dan memastikan tersangka tewas pada pukul 18.32.
Ketika jasad Crooks digeledah, polisi menemukan ponsel dan perangkat pemancar.
Terkait rangkaian peristiwa ini, belum diketahui siapa yang menerima informasi dari salah satu penembak jitu soal aktivitas mencurigakan Crooks.
Baca juga: Putin Dapat Angin Segar Dari Donald Trump Jika Terpilih Jadi Presiden AS
Padahal, jika informasi tersebut diteruskan ke Secret Service atau Dinas Rahasia AS, maka bisa saja untuk menunda naiknya Trump ke podium untuk melakukan langkah-langkah keamanan tambahan.
Sebagai informasi, penembakan ini mengakibatkan Trump mengalami luka di bagian telinga kanan.
Namun, peristiwa ini menyebabkan seorang pemadam kebakaran bernama Corey Comperatore, tewas.
Dikutip dari CNN, dia tewas ketika berusaha melindungi keluarganya dari tembakan yang dilepaskan oleh Crooks saat kampanye Trump.
Informasi ini disampaikan oleh Gubernur Pennsylvania, Josh Shapiro.
"Saya baru saja berbicara dengan istri Corey dan dua anak perempuan Corey. Dia adalah seorang ayah yang memiliki anak perempuan."
"Corey adalah seorang petugas pemadam kebakaran dan pergi ke gereja setiap hari Minggu. Dia mencintai keluarga dan komunitasnya," kata Shapiro, Minggu (14/7/2024) waktu setempat.
Shapiro juga menuturkan Corey adalah pendukung dari Donald Trump.
"Corey adalah pendukung setia mantan presiden dan sangat senang berada di sana semalam bersamanya di komunitas," ujarnya.
Shapiro pun telah meminta kepada seluruh masyarakat Pennsylvania untuk mengibarkan bendera setengah tiang untuk menghormati dan mengenang Corey.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Donald Trump Ditembak