News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

3 Hal tentang Drone Houthi Yaman yang Mampu Tembus Tel Aviv, Akankah Jadi Ancaman untuk Israel?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang demonstran membawa drone tiruan saat unjuk rasa di ibu kota Yaman, Sanaa, yang dikuasai Houthi pada 23 Februari 2024

Persenjataan Houthi mencakup drone Shahed-136 Iran yang digunakan Rusia dalam perangnya melawan Ukraina, kata Fabian Hinz dari Institut Internasional untuk Studi Strategis, kepada AFP.

Shahed-136 memiliki jangkauan sekitar 2.000 kilometer, katanya.

Model drone tempur lainnya, Samad-3, telah digunakan oleh Houthi dalam serangan di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.

"Drone milik Houthi menggunakan panduan GPS dan terbang secara mandiri di sepanjang titik jalan yang telah diprogram menuju target mereka," tulis para ahli dari Pusat Studi Strategis dan Internasional dalam laporan tahun 2020.

Sejak bulan Januari, pasukan militer AS beberapa kali menembak jatuh sejumlah drone di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi dan di perairan sekitarnya.

Tindakan itu sebagai bagian dari kampanye untuk mencegah Houthi melakukan serangan kapal sekaligus untuk melindungi lalu lintas maritim, menurut Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM).

Drone Shahed 136 ditampilkan dalam sebuah pameran. (dok. Wikipedia)

2. Apakah drone yang menembus Tel Aviv adalah drone baru?

Pada hari Jumat (19/7/2024), Houthi mengatakan sebuah pesawat tak berawak baru yang dijuluki 'Yafa' ditembakkan ke Tel Aviv.

Jarak antara Yaman ke Tel Aviv setidaknya 1.800 kilometer, menjadikan serangan tersebut sebagai serangan yang terdalam.

Juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengatakan drone tersebut dapat melewati sistem pertahanan udara dan deteksi radar.

Seorang pejabat militer Israel yang berbicara tanpa menyebut nama mengatakan sebuah pesawat tak berawak "sangat besar" telah terdeteksi tetapi sirine tidak segera dibunyikan karena "kesalahan manusia".

Perusahaan otomotif Hinz, yang menganalisis rekaman puing-puing drone, mengatakan ada tanda-tanda bahwa Yafa adalah model terbaru dari drone penyerang jarak jauh standar milik Houthi.

Baca juga: Populer Internasional: Iron Dome Gagal Cegah Drone Peledak Houthi - 12 Negara Merespons Putusan ICJ

“Jika Anda melihat lebih dekat puing-puing dan gambar yang kami miliki, termasuk mesin, bagian badan pesawat, dan salah satu sayap, Anda dapat melihat bahwa UAV yang digunakan memiliki kemiripan yang sangat kuat dengan Samad-3,” ujar Hinz.

“Ini mungkin versi baru dari desain tersebut."

Hinz menekankan bahwa mesin Yafa buatan Iran tampaknya lebih bertenaga dibandingkan model sebelumnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini