TRIBUNNEWS.COM - Dokter di RS Al Awda, Nuseirat, Jalur Gaza tengah berhasil menyelamatkan bayi dari rahim ibunya yang terbunuh, lapor Wafa.
Sumber-sumber medis menambahkan, ambulans dan unit gawat darurat rumah sakit menerima ibu hamil yang sudah meninggal pada Sabtu (20/7/2024) dini hari.
Ia tewas setelah pesawat tempur Israel menargetkan rumahnya.
Ibu yang tengah hamil 9 bulan itu dipindahkan ke departemen operasi setibanya di rumah sakit.
Dokter lantas memulai operasi caesar dan berhasil menyelamatkan nyawa bayi tersebut.
Bayi itu ditempatkan dalam inkubator di RS dan dilaporkan dalam kondisi stabil.
Bayi laki-laki itu belum diberi nama, TRT World melaporkan.
"Bayi baru lahir yang tidak disebutkan namanya itu dalam kondisi stabil, tetapi mengalami kekurangan oksigen dan telah ditempatkan dalam inkubator," kata Dr. Khalil Dajran.
Ayah dari bayi laki-laki itu terluka dalam serangan yang sama, tetapi selamat.
Perlu digarisbawahi, RS Al Awda di Nuseirat adalah satu-satunya rumah sakit yang menyediakan layanan kebidanan dan ginekologi di pusat kawasan tersebut.
Setidaknya 13 orang tewas dalam serangan udara Israel di dua kamp pengungsi, Gaza tengah.
Baca juga: IDF Bunuh 30 Warga Gaza saat Tank Merangsek Masuk ke Rafah, Wartawan Ikut jadi Korban
Tim ambulans Palestina mengatakan seorang wanita dan tiga anak termasuk di antara korban tewas di kamp pengungsi Nuseirat dan Bureij.
Dari sana mereka mengangkut jenazah ke RS Martir Al-Aqsa di dekatnya.
Perkembangan perundingan gencatan senjata
Hal ini terjadi saat perundingan gencatan senjata terus berlanjut.
Para mediator terus mendorong kesepakatan bertahap antara Israel dan Hamas yang diharapkan dapat mengakhiri pertempuran dan pembebasan sedikitnya 120 sandera di Gaza.
Peristiwa terbaru perang Israel-Hamas
- Puluhan warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza, termasuk jurnalis lokal Muhammad Abu Jasser, istrinya, dan dua anaknya.
Keluarga tersebut tewas dalam penembakan Israel di Jabalia di Gaza utara.
- Di Yaman, sedikitnya tiga orang tewas dan 87 orang terluka setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap fasilitas penyimpanan minyak dan pembangkit listrik di kota pelabuhan Hodeidah, kata Lementerian Kesehatan yang dikelola Houthi.
- Serangan Israel terhadap Hodeidah terjadi setelah serangan pesawat nirawak Houthi menewaskan satu orang di pusat Kota Tel Aviv dan melukai sedikitnya 10 orang lainnya.
Houthi Yaman mengatakan mereka tidak akan ragu untuk menyerang "target vital" di Israel.
- Di Lebanon, serangan udara Israel terhadap depot amunisi di Aadloun selatan, juga melukai sedikitnya tiga orang.
- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, berkomentar setelah serangan di Hodeidah.
Ia memperingatkan musuh-musuh Israel bahwa negara itu akan mempertahankan diri "dengan segala cara, di semua lini".
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)