News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Koryoin, etnis Korea yang bermigrasi ke Rusia pada abad ke-19 dan 'sambutan dingin' warga Korsel

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koryoin, etnis Korea yang bermigrasi ke Rusia pada abad ke-19 dan 'sambutan dingin' warga Korsel

Korea Selatan mulai memberikan izin tinggal di negaranya kepada etnis Korea yang tinggal di China dan negara-negara bekas Uni Soviet.

Langkah ini diambil setelah adanya keputusan penting oleh Mahkamah Konstitusi Korsel yang memperluas definisi “rekan senegara” pada tahun 2001.

Namun, jumlah Koryoin mulai meningkat pesat pada 2014, ketika mereka diizinkan untuk mendatangkan anggota keluarga.

Di masa lalu, mayoritas imigran etnis Korea ini berasal dari China dan masih mampu berbicara bahasa Korea. Namun jumlah warga Koryoin yang tidak bisa berbahasa Korea telah meningkat tajam.

Tahun lalu, ada sekitar 105.000 Koryoin yang tinggal di negara ini – hampir lima kali lipat dibandingkan satu dekade lalu.

Korea Selatan tengah bergulat dengan krisis demografi. Meskipun terdapat bantuan tunai dan perumahan dalam jumlah besar, negara ini memiliki tingkat kesuburan terendah di dunia, yang terus menurun dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2023, angka kelahiran di Korsel berada di 0,72, tertinggal jauh dari angka kelahiran sebesar 2,1 yang diperlukan untuk mempertahankan populasi yang stabil tanpa adanya imigrasi.

Jika tren ini terus berlanjut, diperkirakan populasi Korea Selatan akan berkurang setengahnya pada tahun 2100 mendatang.

Padahal, negara ini akan membutuhkan 894.000 lebih banyak pekerja, terutama di industri jasa, untuk “mencapai proyeksi pertumbuhan ekonomi jangka panjang” selama dekade berikutnya, menurut Kementerian Ketenagakerjaan dan Tenaga Kerja Korea Selatan.

“Meskipun visa luar negeri Korea sering dianggap sebagai bentuk dukungan terhadap etnis Korea, visa ini terutama berfungsi untuk menyediakan tenaga kerja yang stabil di bidang manufaktur,” kata Choi Seori, peneliti di Pusat Penelitian dan Pelatihan Migrasi.

Di Asan, banyak komunitas Koryoin yang tinggal di dekat kawasan industri, tempat pabrik-pabrik dijalankan oleh subkontraktor Hyundai Motor.

Ni Denis dari Kazakhstan adalah salah satunya.

“Saat ini, saya tidak melihat orang [warga] Korea di pabrik,” katanya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini