News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Mantan Anggota Parlemen Ukraina Ditembak Mati di Jalan Kota Lviv

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang mantan anggota parlemen nasionalis Ukraina, Iryna Farion tewas setelah ditembak di jalan di kota Lviv, Ukraina barat.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang mantan anggota parlemen nasionalis Ukraina, Iryna Farion tewas setelah ditembak di jalan di Kota Lviv, Ukraina barat.

Pembunuhan profesor linguistik berusia 60 tahun terjadi pada hari Jumat (18/7/2024).

Kini sedang diselidiki oleh pihak berwenang.

Polisi mengatakan penembakan Farion diduga merupakan serangan yang ditargetkan.

Penyerangnya masih belum teridentifikasi.

Polisi mengatakan pemadaman listrik memengaruhi CCTV di area tersebut.

Kepala daerah Lviv, Maksym Kozytskyi mengatakan di Telegram, Farion meninggal di rumah sakit setelah penembakan.

Menteri Dalam Negeri, Ihor Klymenko mengatakan ini bukan pembunuhan spontan dan polisi sedang mencari motifnya.

"Kami sudah punya beberapa versi. Yang utama, bisa saya katakan, adalah [yang terkait dengan] aktivitas sosial dan politik Farion serta ketidaksukaannya secara pribadi," katanya dalam pernyataan melalui layanan pesan Telegram.

"Kami tidak mengesampingkan kemungkinan pembunuhan itu direncanakan," imbuhnya.

Pada Sabtu (20/7/2024), Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan operasi polisi besar sedang berlangsung.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-879: Rusia Gunakan Tiga Rudal Iskander untuk Serang Kharkiv Timur

"Semua versi sedang diselidiki, termasuk yang mengarah ke Rusia," katanya.

Partai politik nasionalis garis keras Svoboda (Kebebasan) yang menaungi Farion, menyalahkan Rusia secara langsung atas pembunuhan tersebut.

Sosok Iryna Farion menimbulkan kontroversi pada tahun 2023 dengan menyarankan bahwa "patriot sejati" Ukraina tidak boleh berbicara bahasa Rusia dalam keadaan apa pun, termasuk di garis depan, karena itu adalah bahasa negara agresor.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini