Namun menanggapi permintaan Partai Republik, Cheatle dengan tegas menolak.
Menurutnya, saat ini kemanan untuk kandidiat presiden telah ditingkatkan, bahkan jauh sebelum terjadinya penembakan.
“Tingkat keamanan yang diberikan kepada mantan presiden meningkat jauh sebelum kampanye dan terus meningkat seiring dengan berkembangnya ancaman,” kata Cheatle.
“Misi kami tidak politis. Ini benar-benar masalah hidup dan mati," tegasnya.
Sebagai informasi, upaya pembunuhan terhadap mantan presiden AS Donald Trump saat ia berkampanye di Butler County, Pennsylvania beberapa bulan menjelang pemilihan presiden pada Sabtu (13/7/2024).
Insiden ini terjadi tepatnya ketika Trump berbicara tentang lonjakan imigrasi saat pidato.
Kemudian rentetan tembakan terdengar dengan cepat, dikutip dari Al Jazeera.
Penembakan tersebut menyebabkan Trump terluka pada telinga kanannya.
Sementara 3 orang yang berada di lokasi juga menjadi korban penembakan, 1 di antaranya tewas dan 2 lainnya mengalami luka-luka.
Korban tewas diidentifikasi sebagai Corey Comperatore.
Saat kejadian, Corey mencoba melindungi keluarganya.
Ia langsung melompat ke arah mereka dan melindungi mereka dari peluru.
Namun sayangnya, ia harus tewas terkena peluru tembakan.
Sementara 2 korban luka yaitu David Dutch yang mengalami kerusakan hati dan patah tulang rusuk dan juga James Copenhaver.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Dinas Rahasia AS dan Donald Trump