Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Ratusan demonstran berkumpul di depan gedung Capitol Hill saat PM Israel Benyamin Netanyahu menggelar pertemuan dengan puluhan anggota kongres DPR AS, Rabu (24/7/2024).
Sambil menggunakan kaos berwarna merah, ratusan warga yahudi yang dipimpin Jewish Voice for Peace (JYP) menggelar aksi protes mendesak pemerintah AS setop mempersenjatai Israel.
Mereka juga meminta Netanyahu agar segera pergi meninggalkan tanah AS.
Mengutip dari APNews, aksi demo ini sebelumnya digelar sejak Selasa malam, dimana ratusan demonstran menggelar aksi protes bergaya flashmob di Gedung Cannon, yang merupakan tempat para anggota DPR AS berkantor.
Rabu pagi massa bergerak ke depan Capitol Hill sambal meneriakkan kalimat "Biarkan Gaza Hidup!" sementara beberapa pendemo juga berteriak "umat Yahudi mendesak setop mempersenjatai Israel!"
Aksi demo ini digelar sebagai bentuk protes atas agresi brutal militer Israel yang telah menewaskan lebih dari 38.00 warga di Jalur Gaza Palestina sejak Oktober 2023 lalu.
"Ini adalah momen dalam sejarah di mana kami harus menyatakan bahwa kami membela kebebasan Palestina. Kami berdiri untuk mengakhiri genosida ini," kata salah satu pendemo, Liv Kunins-Berkowitz.
"Itulah yang harus kami lakukan ketika pemerintah kami menolak mendengarkan masyarakat," imbuhnya.
Namun, protes itu tak berlangsung lama lantaran pihak keamanan langsung diterjunkan untuk menangkap ratusan dari mereka yang menolak keluar dari Capitol Hill.
Kepolisian AS mengungkap pihaknya saat ini telah menangkap sekitar 200 demonstran yang menggeruduk Gedung Capitol, Washington DC, tanpa izin.
Baca juga: Gedung Capitol AS Dipasangi Pagar Berduri Jelang Pidato Netanyahu, Antisipasi Amukan Massa
"Sekitar 200 orang ditangkap karena melanggar UU DC 22–1307, Berkerumun, Menghalangi, atau Tidak Ramah, karena berdemonstrasi di dalam Gedung Kantor Cannon. Demonstrasi di dalam Gedung Kongres melanggar hukum," bunyi pernyataan Kepolisian Capitol di media sosial X.
Petinggi AS Kecam Kedatangan Netanyahu
Kunjungan pemimpin Israel itu dimaksudkan untuk berpidato di depan Kongres, mencari landasan dukungan bagi Israel di tengah kemelut politik AS pasca mundurnya Presiden Joe Biden dari pencalonan pilpres.
Sejumlah petinggi DPR AS juga menentang habis kedatangan Netanyahu, seperti sikap senator Bernie Sanders (I-Vt.) yang menolak hadir dalam pidato Netanyahu.
Baca juga: Kamala Harris Tak Akan Hadiri Pidato Netanyahu di Kongres, 8 Anggota Demokrat Boikot Netanyahu
Tindakan serupa juga dilakukan Anggota DPR Ilhan Omar (D-Minn.), seorang pengkritik keras pemerintah Israel, mengatakan bahwa ia tidak berencana untuk melakukan protes alih-alih menghadiri pidato tersebut.
Sebaliknya, ia berencana untuk memberikan tiketnya kepada anggota keluarga sandera yang ditawan Hamas yang akan berada di Washington.