Tujuh Serikat Buruh Besar Menuntut AS Setop Bantuan Militer ke Israel
TRIBUNNEWS.COM- Tujuh serikat buruh besar menuntut Amerika Serikat mengakhiri bantuan militer ke Israel.
Langkah besar diambil dalam mengatasi perpecahan masa lalu dan menyatukan solidaritas Palestina dan gerakan buruh di Amerika Serikat.
Tujuh serikat pekerja utama di Amerika Serikat mengambil langkah signifikan untuk menyatukan gerakan solidaritas Palestina dan buruh dengan menuntut agar Amerika Serikat menghentikan semua bantuan militer ke Israel dan agar AS membantu mengamankan gencatan senjata di Gaza.
Serikat pekerja tersebut mewakili total enam juta pekerja, yang merupakan hampir setengah dari semua pekerja yang tergabung dalam serikat pekerja di AS.
Serikat pekerja ini meliputi American Postal Workers Union, International Union of Painters and Allied Trades, National Education Association, Service Employees International Union, Association of Flight Attendants, United Auto Workers, dan United Electrical Workers.
Surat tersebut menyatakan bahwa pemotongan bantuan militer kepada Israel “diperlukan untuk menghasilkan resolusi damai terhadap konflik ini.”
Surat tersebut juga menyatakan bahwa “sejumlah besar warga sipil Palestina, banyak di antaranya anak-anak, terus terbunuh, yang kabarnya sering kali menggunakan bom buatan AS.”
“Meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut mengancam akan menjerat lebih banyak warga sipil tak berdosa dalam perang yang lebih luas,” lanjut surat itu.
“Dan krisis kemanusiaan semakin parah dari hari ke hari, dengan kelaparan, pengungsian massal, dan penghancuran infrastruktur dasar termasuk sekolah dan rumah sakit. Kami telah berbicara langsung dengan para pemimpin serikat pekerja Palestina yang menceritakan kepada kami kisah-kisah memilukan tentang kondisi yang dihadapi oleh para pekerja di Gaza.”
Surat ini dirilis sehari sebelum Perdana Menteri Israel Netanyahu akan berpidato di hadapan Kongres AS, di mana ia kemungkinan akan meminta lebih banyak bantuan militer.
Ribuan orang akan berunjuk rasa menyambutnya di Washington, DC, dan Serikat Pekerja Otomotif akan bergabung dalam demonstrasi tersebut .
Langkah dari serikat buruh ini merupakan tekanan domestik yang besar terhadap pemerintahan Biden untuk mengubah kebijakannya dalam memberikan dukungan tanpa syarat kepada Israel.
Menjelang pemilihan Presiden AS 2024, kedua partai yang berkuasa, Demokrat dan Republik, tengah berupaya mendapatkan dukungan dari serikat buruh besar ini.
Wakil Presiden Kamala Harris, yang didukung oleh Biden setelah Presiden yang sudah lanjut usia itu secara resmi mengundurkan diri dari pencalonan, setidaknya memahami tekanan publik terhadap Netanyahu ini.
Ia menolak untuk memimpin atau menghadiri pidato Perdana Menteri Israel di Kongres—meskipun Wakil Presiden biasanya memimpin pidato bersama di kedua kamar Kongres.
SUMBER: PEOPLESDISPATCH