300 Hari Perang Gaza, Tentara Israel Kelelahan, Tidak Siap untuk Memperluas Perang Melawan Lebanon
TRIBUNNEWS.COM- Pasukan Israel merasa 'kelelahan, kehilangan kesiapan setiap hari' untuk memperluas perang terhadap Lebanon.
Tentara Israel, yang sangat bergantung pada pasukan cadangan, kelelahan setelah 300 hari pertempuran di Gaza.
Setiap hari, tentara Israel kehilangan kesiapannya untuk melancarkan perang habis-habisan melawan Lebanon dan Hizbullah karena pasukannya telah kelelahan akibat pertempuran selama hampir 300 hari di Gaza, Maariv melaporkan pada 24 Juli.
Menurut Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi, tentara siap melancarkan serangan habis-habisan ke Lebanon pada bulan Mei.
Pimpinan militer telah menyiapkan rencana serangan, perintah pasukan, dan persenjataan untuk serangan tersebut.
Sementara puluhan pesawat tempur bersiaga di pangkalan angkatan udara di seluruh Israel, siap lepas landas untuk menyerang Lebanon.
Seminggu terakhir ini, pasukan cadangan Brigade Alon tentara melakukan latihan simulasi pertempuran di Lebanon.
Anggota brigade infanteri cadangan mempraktikkan dukungan logistik, komunikasi, dan mengeluarkan pasukan yang terluka di bawah tembakan.
Maariv mencatat bahwa unit tentara cadangan akan diminta untuk bermanuver bersama pasukan reguler Israel dalam setiap perang besar melawan Hizbullah di utara.
Namun, puluhan batalyon cadangan telah beroperasi sejak 7 Oktober di Gaza dan wilayah utara dan kini sudah kehabisan tenaga.
Akibatnya, seiring berjalannya waktu, tentara semakin menjauh dari kesiapan untuk menyerang Lebanon.
Para pemukim di wilayah utara Israel juga mulai kehabisan tenaga.
Ratusan ribu orang telah dievakuasi akibat serangan rudal, roket, dan pesawat tak berawak Hizbullah sejak gerakan perlawanan bergabung dalam perang melawan Israel untuk mendukung perlawanan di Gaza pada 8 Oktober.