TRIBUNNEWS.COM - Bos gembong narkoba Sinaloa dari Meksiko, Ismael 'El Mayo' Zambada, ditangkap oleh agen federal Amerika Serikat (AS) di El Paso, Texas pada Kamis (25/7/2024) waktu setempat.
Dikutip dari BBC, Zambada saat ini sudah ditahan di AS.
Adapun dirinya ditangkap bersama dengan anak dari rekannya Joaquin 'El Chapo' Guzman, Joaquin Guzman Lopez.
Sebelumnya, pada bulan Februari 2024, Zambada didakwa oleh jaksa AS dengan dakwaan telah membuat dan mendistribusikan fetanil.
Sekedar informasi, fetanil adala salah satu jenis narkoba yang disebut memiliki efek lebih kuat ketimbang heroin.
Pada pernyataan tertulis, Jaksa Agung AS, Merrick Garland, menuturkan bahwa Zambada dan Guzman KLopez merupakan bos dari 'salah satu organisasi perdagangan narkoba yang paling kejam dan kuat di dunia'.
"El Mayo dan Guzman Lopez bergabung dengan daftar yang terus bertambah dari para pemimpin kartel Sinaloa dan rekan-rekannya yang diminta pertanggungjawabannya oleh Departemen Kehakiman di Amerika Serikat," ujar Garland.
Dia menegaskan pihaknya tidak bakal berhenti menangkap orang-orang yang berkaitan dengan Sinaloa yang telah menjadi pemasok barang haram terbesar ke AS.
"Departemen Kehakiman tidak akan berhenti sampai setiap pemimpin, anggota, dan rekanan kartel yang bertanggung jawab atas peracunan masyarakat," ujar Garland.
Baca juga: Anak El Chapo Gembong Narkoba Mengaku Tidak Bersalah atas Tuduhan Perdagangan Manusia di AS
Pihak berwenang AS sebelumnya telah mencatat bahwa narkoba jenis fentanil yang dipasok Sinaloa telah menjadi penyebab utama kematian warga Negeri Paman Sam dari rentang usia 18-45 tahun.
Administrasi Penegakan Obat-obatan AS (DEA) telah menawarkan hadiah hingga 15 juta dolar AS untuk penangkapan Zambada.
Sementara, dalam persidangan Joaquin 'El Chapo' Guzman pada tahun 2019, pengacaranya telah menuduh bahwa Zambada menyuap seluruh pemerintah Meksiko sebagai imbalan untuk bebas berkeliaran melakukan aktivitas pemasokan narkoba.
"Sebenarnya dia (Joaquin) tidak mengendalikan apapun. Mayo Zambada yang mengendalikannya," kata pengacara Joaquin, Jeffrey Lichtman.
Berdasarkan penyelidikan Departemen Luar Negeri AS, Zambada juga merupakan pemilik beberapa bisnis sah di Meksiko yaitu dari hotel hingga real estate.
Adapun tuduhan terhadap Zambada yaitu dari perdagangan narkoba, pembunuhan, penculikan, pencucian uang, dan kejahatan terorganisir.
Penangkapan terhadap Zambada merupakan kabar mengejutkan di Meksiko.
Menurut pejabat Meksiko dan AS, penangkapan yang dilakukan kepada Zambada terjadi saat dirinya ditipu oleh seorang pentolan Sinaloa ketika akan naik pesawat.
Pada saat yang bersamaan, FBI juga telah melakukan operasi untuk menangkap Zambada.
Di saat yang bersamaan, Zambada disebut percaya terhadap pentolan Sinaloa itu dengan mengungkapkan bahwa penerbangannya ke dari AS untuk menginspeksi lapangan terbang klandestein di Meksiko.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)