Mali, yang sebagian penduduknya adalah Muslim, telah memutuskan hubungan dengan Israel pada 1973, setelah perang Yom Kippur.
Anggota DPR Prancis Sayap Kiri Serukan Boikot Israel
Sebelumnya, anggota DPR sayap kiri Prancis dari La France Insoumise (France Unbowed atau LFI), Thomas Portes, menolak kehadiran Israel di Olimpiade Paris 2024.
Dalam pernyataannya di hadapan pengunjuk rasa, Sabtu (20/7/2024), Portes mengatakan tidak ada satupun perwakilan Israel yang diterima di Paris.
"Tidak, delegasi Israel tidak diterima di Paris. Atlet Israel tidak diterima di Olimpiade Paris," tegas Portes, Sabtu, dikutip dari Anadolu Ajansi.
Portes semakin menegaskan pernyataannya pada Minggu (21/7/2024), saat wawancara bersama harian Le Parisien.
Ia mendesak agar Diplomasi Prancis memberikan tekanan pada Komite Olimpiade Internasional (IOC) terkait Israel.
Baca juga: Liciknya Israel, Persempit Zona Aman di Jalur Gaza, tapi Terus Serang Warga Palestina
Menurut Portes, penting bagi IOC melarang bendera Israel dikibarkan dan lagu kenegaraannya tak diputar selama Olimpiade Paris 2024.
Hal ini berkaca pada kebijakan yang diterapkan untuk Rusia terkait invasi ke Ukraina.
"Diplomasi Prancis harus memberikan tekanan pada Komite Olimpiade Internasional agar bendera dan lagi tidak diizinkan di Olimpiade, seperti yang dilakukan kepada Rusia."
"Kita harus mengakhiri standar ganda ini," kata Portes.
Diketahui, anggota LFI sudah secara terbuka menyatakan dukungannya terhadpa Gaza dan perjuangan Palestina sejak awal konflik di Timur Tengah.
Anggota DPR sayap kiri Prancis lainnya, Aurelien Le Coq, mendukung pernyataan Portes.
Menurutnya, apa yang disampaikan Portes adalah fakta.
Sebab, hingga saat ini, korban tewas di Palestina masih terus berjatuhan.