Wanita Palestina Ditangkap Polisi Israel Cuma Gegara Kalung di Yerusalem
TRIBUNNEWS.COM - Polisi pendudukan Israel dilaporkan menangkap seorang wanita Palestina berusia 23 tahun di Yerusalem, dengan alasan tuduhan hasutan dan dukungan terhadap terorisme, tulis RNTV, dikutip Jumat (26/7/2024).
Penangkapan dilakukan cuma karena wanita Palestina itu memiliki kalung berbentuk seperti peta Palestina.
Kalung itu menampilkan ukiran kata-kata "Operation Aqsa Typhoon," yang merujuk pada peristiwa 7 Oktober 2023 yang dilakukan oleh perlawanan Palestina, terutama Hamas.
Baca juga: Buah Simalakama Israel, Perlawanan Tepi Barat Berkobar Saat Petempur Gaza Masih Menyala
Polisi Israel mengklaim kalau wanita itu ditahan atas tuduhan hasutan dan dukungan terhadap terorisme setelah kalung itu ditemukan selama penggeledahan, yang mereka anggap sebagai hasutan untuk terorisme.
Polisi Israel selanjutnya menuduh, setelah penyelidikan ekstensif, bukti tambahan ditemukan yang menghubungkan wanita itu dengan hasutan.
Penahanannya telah diperpanjang beberapa kali, dan dakwaan diperkirakan akan segera diajukan terhadapnya.
Yerusalem Bak Benteng Militer
Dalam beberapa waktu belakangan, polisi Pendudukan Israel dilaporkan secara efektif mengubah Kota Tua Yerusalem menjadi zona militer yang dijaga ketat.
Penjagaan ketat ini terkait sejumlah aksi pemukim Yahudi Israel yang kian sering menerobos ke Masjid Al-Aqsa yang dianggap sebagai tindakan penodaan terhadap situs suci tersebut oleh warga Palestina.
Pada Senin (15/7/2024) misalnya, sekelompok pemukim Israel dilaporkan menyerbu Masjid Al-Aqsa di kota Yerusalem yang diduduki dengan kawalan polisi Pendudukan Israel.
Para pemukim dilaporkan memasuki kompleks tersebut melalui Gerbang Maroko dalam beberapa kelompok.
Mereka melakukan ritual Talmud di bawah perlindungan ketat polisi Israel, yang menjaga secara ketat daerah tersebut untuk memastikan keselamatan para pemukim Yahudi Israel, menurut saksi mata.
Demi mengamankan pemukim menjalankan ritual mereka, Polisi Pendudukan Israel menderikan sejumlah barikade dan pos-pos pemeriksaan didirikan.
Ratusan tentara dikerahkan secara intensif di sekitar kawasan, dengan kehadiran signifikan di gerbang Masjid Al-Aqsa.