"Persetan dengannya," katanya pada saat itu.
Namun hubungan keduanya tampaknya sudah mencair.
Netanyahu juga secara khusus memuji dukungan Trump terhadap Israel selama pidatonya di Kongres AS.
“Saya ingin berterima kasih kepada Presiden Trump atas kepemimpinannya dalam menengahi Perjanjian Abraham yang bersejarah."
"Seperti halnya orang Amerika, orang Israel merasa lega bahwa Presiden Trump muncul dengan selamat dan sehat dari serangan keji terhadapnya, serangan keji terhadap demokrasi Amerika."
Tidak ada ruang untuk kekerasan politik dalam demokrasi."
Trump mengatakan dalam pertemuan tersebut bahwa jika ia memenangkan masa jabatan berikutnya, semuanya akan berjalan lancar dan sangat cepat.
"Jika tidak, kita akan berakhir dengan perang besar di Timur Tengah dan mungkin Perang Dunia Ketiga," ujarnya.
"Kita lebih dekat dengan Perang Dunia Ketiga saat ini daripada sebelumnya sejak Perang Dunia Kedua."
"Kita tidak pernah sedekat ini karena kita memiliki orang-orang yang tidak kompeten yang menjalankan negara kita."
Pertemuan Trump-Netanyahu dilakukan setelah sang perdana menteri tiba di Washington pada hari Senin (22/7/7/2024), tanpa disambut oleh Presiden Biden atau Wakil Presiden Kamala Harris.
Baca juga: Robert Kiyosaki: Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS Bisa Bikin Bitcoin Tembus 100.000 Dolar AS
Baik Harris maupun Biden tidak menghadiri pidato kongres Netanyahu pada hari Rabu, yang diiringi aksi protes di luar Capitol dekat Union Station.
Para demonstran membakar bendera Amerika dan mengumumkan dukungan mereka terhadap Hamas.
Baik Biden maupun Harris bertemu dengan Netanyahu di Gedung Putih sehari setelahnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)