TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Sebuah pertunjukan yang menampilkan ratu tari dalam sebuah parodi yang tampak seperti 'Perjamuan Terakhir' dipertontonkan pada upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024, Jumat (26/7/2024), menuai kritik keras di media sosial dari penjuru dunia.
Protes terutama datang dari para pemeluk agama Kristen.
Pertunjukan ini menampilkan 18 pemain berpose di belakang meja panjang.
Adegan itu mirip dengan bagaimana Tuhan Yesus dan Dua Belas Rasulnya digambarkan dalam lukisan Leonardo da Vinci tentang 'Perjamuan Terakhir'.
Yang menarik perhatian adalah seorang wanita dengan hiasan kepala perak besar yang menyerupai lingkaran cahaya seperti yang digambarkan dalam lukisan Yesus.
Baca juga: Ancaman ISIS-K Bayangi Olimpiade Paris, Puluhan Kasus Teror Dilakukan Remaja yang Direkrut Online
Aksi lain yang menuai kecaman adalah aksi seorang pria yang dicat biru dan hanya ditutupi rangkaian bunga dan buah.
Aksi itu tampaknya memperlihatkan bahwa pria itu disajikan sebagai hidangan untuk 'Perjamuan Terakhir'.
Video pertunjukan tersebut dengan cepat menjadi viral , dan pengguna media sosial menyebutnya sebagai "penghinaan" terhadap umat Katolik.
Namun, penyelenggara mengatakan pertunjukan itu dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran, dengan cara yang lucu, mengenai absurditas kekerasan antarmanusia, The New York Post melaporkan.
"Ini keterlaluan. Memulai acara dengan mengganti Yesus dan para pengikutnya dengan laki-laki berpakaian perempuan tidak dapat diterima," cuit Clint Russell, pembawa acara podcast Liberty Lockdown.
"Dengan 2,4 miliar umat Kristen di seluruh dunia, Olimpiade telah mengirimkan pesan yang jelas bahwa mereka tidak diterima," katanya lebih lanjut.
Dr. Eli David, seorang wirausahawan dan peneliti, berkomentar "Bahkan sebagai seorang Yahudi, saya sangat marah dengan penghinaan yang keterlaluan terhadap Yesus dan agama Kristen ini. Bagaimana perasaan Anda sebagai umat Kristen?"
Penyiar peraih penghargaan Niall Boylan mengatakan penggambaran 'Perjamuan Terakhir' merupakan bentuk penghinaan dan hasutan yang terang-terangan.
"Yesus digambarkan sebagai seorang wanita dan para pengikutnya sebagai waria. Saya heran mengapa mereka tidak mengejek Islam dengan cara yang sama," katanya.