"Kita tidak hanya dihadapkan pada ketidakmampuan untuk menghentikan pembantaian, tetapi juga pada hilangnya akal sehat dan hati nurani, saat kita menyaksikan mereka yang menjamu tukang jagal di kongres mereka, bertepuk tangan untuk pidato delusinya sebanyak 57 kali," kata Erdogan, dikutip dari Hurriyet Daily News.
Dalam kunjungan penting ke Washington, Netanyahu menyampaikan pidato di hadapan Kongres pada tanggal 24 Juli saat ribuan pengunjuk rasa berkumpul di dekat Gedung Capitol AS untuk mengecam perang.
Pidato tersebut disambut tepuk tangan meriah dan sorak-sorai dari kalangan Republik, dan sambutan yang lebih kalem dari kalangan Demokrat.
"Mereka yang menguliahi dunia tentang demokrasi tidak malu untuk memahkotai Hitler di zaman kita," ujar Erdogan.
Baca juga: Turki Ancam Serbu Israel, Pejabat Zionis Gusar, Menggerutu Minta NATO Segera Bertindak
"Tidak ada tanggung jawab untuk perdamaian, tidak ada upaya untuk meningkatkan harapan umat manusia."
"Kita menyaksikan keadaan kegilaan di mana penindas diakui kekejamannya dan hak-hak kaum tertindas diabaikan," lanjutnya.
Bahkan, Erdogan mengatakan Turki kemungkinan akan menginvasi Israel seperti yang sudah dilakukannya di masa lalu di Libya dan Nagorno-Karabakh.
"Kita harus sangat kuat sehingga Israel tidak dapat melakukan hal-hal konyol ini ke Palestina."
"Sama seperti kita memasuki Karabakh, sama seperti kita memasuki Libya, kita mungkin melakukan hal serupa kepada mereka (Israel)," kata Erdogan, dikutip dari Arab News.
"Tidak ada alasan mengapa kita tidak dapat melakukan ini. Kita harus kuat sehingga kita dapat mengambil langkah-langkah ini," tambahnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)