News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kerabat Korban Tewas dalam Serangan Roket Hizbullah di Dataran Tinggi Golan Ogah Ketemu Netanyahu

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang berkumpul di tempat yang terkena rudal di Golan, 27 Juli 2024. Kerabat korban tewas dalam serangan roket Hizbullah di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan menolak untuk bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.

TRIBUNNEWS.COM - Kerabat korban tewas dalam serangan roket Hizbullah di Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan menolak untuk bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.

Kantor PM Israel mengaku mencoba untuk menyelenggarakan pertemuan Minggu (28/7/2024) atau Senin (29/7/2024) antara Netanyahu dan keluarga para korban yang tewas, Haaretz melaporkan.

Laporan yang dipublikasikan tanpa sumber itu menguraikan bahwa pejabat di kantor Netanyahu menghubungi beberapa kerabat.

Dia mendengar kalau keluarga para korban memilih untuk tidak bertemu dengan Netanyahu.

Haaretz melaporkan bahwa Kantor Perdana Menteri belum menanggapi permintaan komentar terkait hal ini.

Pada Sabtu (27/7/2024), serangan roket menewaskan 12 remaja dan anak-anak di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Eskalasi akhir pekan kemarin dinilai menambah kekhawatiran bahwa Israel dan Hizbullah, kelompok militan yang didukung Iran bakal terlibat perang skala penuh di wilayah tersebut.

Israel telah bersumpah untuk melakukan pembalasan terhadap Hizbullah di Lebanon.

Sehari setelahnya, Kabinet Keamanan Israel memberi wewenang kepada pemerintah untuk menanggapi serangan tersebut.

Menteri Israel dan Kepala Pertahanan Israel saat ini sedang memikirkan cara dan waktu" menanggapi serangan roket di Dataran Tinggi Golan.

Sementara, Hizbullah membantah bertanggung jawab atas eskalasi itu, Reuters.

Hizbullah mengatakan mereka meluncurkan roket Falaq ke pangkalan IDF dekat Majdal Shams, meskipun sejak munculnya laporan mengenai korban sipil di kota utara tersebut, kelompok teror tersebut telah mengubah arah dan membantah terlibat, Times Of Israel melaporkan.

Baca juga: Gentar Diserang Israel, Beirut Batalkan Sejumlah Penerbangan, Turkish Airlines Tunda Keberangkatan

Lebanon meminta Amerika agar mendesak Israel menahan diri, Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib mengatakan kepada Reuters.

Namun Israel mengklaim itu adalah rudal buatan Iran yang ditembakkan dari wilayah Lebanon selatan, dan menyalahkan Hizbullah yang didukung Iran.

Diperkirakan akan adanya tanggapan yang kuat menyusul pertemuan kabinet keamanan yang diadakan oleh Netanyahu di Tel Aviv.

(Tribunnews.com,  Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini