Terpisah, seorang peneliti senior di Middle East Institute di Washington, Randa Slim, mengatakan Israel dan Hizbullah pada dasarnya tidak tertarik perang habis-habisan.
Sebab, perpindahan penduduk secara massal di sepanjang garis konflik dan karena pertempuran, telah berlangsung lama.
"Saya tidak berpikir Perdana Menteri Israel saat ini tertarik berperang habis-habisan, sebagian karena ada konsekuensi yang tidak dapat dikendalikan dan tidak dapat diprediksi dari perang yang lebih besar di Lebanon, yang melibatkan Hizbullah."
"Karena pada akhirnya jika meningkat, itu akan melibatkan Iran juga," tutur Slim.
Apakah akan memengaruhi pembicaraan gencatan senjata di Gaza?
Masih belum jelas apakah eskalasi terbaru antara Israel dan Hizbullah dapat berdampak langsung pada negosiasi gencatan senjata yang dimediasi.
Namun, tidak ada kemajuan yang akan segera terjadi terkait gencatan senjata di Gaza, bahkan sebelum serangan itu.
Perang di Gaza tetap menjadi akar penyebab konflik yang meluas di seluruh wilayah, dan anggota "poros perlawanan" yang didukung Iran, termasuk Hizbullah, telah mengatakan mereka akan berhenti menyerang Israel jika Israel berhenti membunuh warga Palestina di Gaza dan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)