TRIBUNNEWS.COM – Konflik Israel dan kelompok militan Lebanon yang didukung Iran, Hizbullah kembali memanas selama hampir 10 bulan terakhir pertempuran.
Kedua kelompok tersebut sebelumnya telah lama berselisih terkait konflik Israel dan Palestina.
Solidaritas Hizbullah itu yang hingga hari ini masih mendukung Palestina untuk ‘merdeka’.
Dilansir Al Jazeera, melalui alasan yang sama, pertempuran Israel dan Hizbullah dimulai kembali pada 8 Oktober lalu, setelah Israel menyatakan perang dengan Hamas.
Hingga beberapa hari ini, konflik kembali memanas disebabkan beberapa hal berikut.
1. Serangan di Dataran Tinggi Golan
Serangan roket terjadi di lapangan sepak bola Kota Majdal Shams, Dataran Tinggi Golan, Sabtu (27/7/2024).
Serangan tersebut menewaskan 12 orang dan 30 lainnya terluka, termasuk anak-anak.
Diketahui, Dataran Tinggi Golan merupakan wilayah yang diduduki Israel.
Dataran Tinggi Golan awalnya merupakan wilayah Suriah tetapi kemudian direbut Israel dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967.
Beberapa penduduk di Golan juga masih berkewarganegaraan Suriah.
Setelah serangan tersebut, Israel segera menyatakan bahwa korban tewas adalah warga Israel.
Baca juga: Serangan Rudal Israel Hantam Sebuah Rumah di Lebanon, Tewaskan 1 Anggota Hizbullah
2. Tuduhan Israel terhadap Hizbullah
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari menuduh Hizbullah yang melakukan serangan tersebut.
Militer Israel mengklaim telah menemukan bukti di lokasi kejadian yang menunjukkan roket Falaq-1 buatan Iran jatuh di lapangan sepak bola.
Mereka juga menuduh seorang komandan Hizbullah mengarahkan serangan dari lokasi peluncuran di Shebaa, Lebanon selatan.