News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

6 Perintah Ayatullah Ali Khamenei kepada Presiden Terpilih Iran: Gaza Jadi Masalah Paling Mendesak

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei (kiri) menyampaikan pidato selama upacara pengesahan Presiden terpilih Masoud Pezeshkian (kanan).

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Pemimpin Agung Iran Ayatullah Ali Khamenei memberikan sejumlah pesan kepada presiden terpilih Iran, Masoud Pezeshkian, terkait kebijakan luar negeri negara tersebut.

Di Iran, presiden bukanlah pemilik otoritas tertinggi. Presiden hanyalah "sekadar" eksekutif yang menjalankan amanat undang-undang dan memiliki kekuasaan terbatas.

Di beberapa bidang, termasuk memutuskan perang, bukanlah wewenang dari presiden, melainkan otoritas dari pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei.

Rahbar, sebutan bagi Ayatullah Ali Khamenei, yang berarti Pemimpin, pada hari Minggu (28/7/2024) telah memberikan “restunya” kepada Masoud Pezeshkian sebagai presiden Iran yang baru, setelah dia memenangkan pemilu yang selesai awal bulan ini.

“Saya mendukung pemilihan atas Pezeshkian yang bijaksana, jujur, populer dan terpelajar, dan saya menunjuk dia sebagai presiden Republik Islam Iran,” kata Khamenei dalam sebuah pesan yang dibacakan direktur kantornya.

Setelah memberikan persetujuan untuk Pezeshkian, Ali Khamenei memberikan arahan, pesan, sekaligus perintah kepada sang presiden terpilih.

Berikut sejumlah poin penting dalam arahan Ali Khamenei kepada Pezeshkian:

  1. Dalam pidatonya, Ayatullah Ali Khamenei menggambarkan peta kebijakan luar negeri Iran di bawah kepemimpinan Pezeshkian: Ia menyebut tetangga dan memperluas hubungan dengan mereka sebagai prioritas utama presiden terpilih Iran. “Memiliki 14 tetangga merupakan keuntungan bagi kami”.
  2. Ayatullah Ali Khamenei mengatakan prioritas kedua sebelum kebijakan luar negeri Iran adalah meningkatkan hubungan dengan negara-negara yang dapat membantu Republik Islam memperluas jangkauannya. Negara-negara tersebut termasuk negara-negara Asia dan Afrika (global selatan).
  3. Prioritas kebijakan luar negeri ketiga menurut Khamenei adalah: menghargai dan memperkuat hubungan dengan negara-negara yang mendukung Iran selama bertahun-tahun mengalami kesulitan, sanksi, dan melindungi Iran dari tekanan di PBB. Meski tidak menyebut spesifik, dua negara yang dimaksud diyakini adalah Rusia dan China.
  4. Ali Khamenei mengatakan negara-negara Eropa tidak masuk dalam daftar prioritas Iran karena mereka memperlakukan Iran dengan buruk di PBB, termasuk mengenai masalah hak asasi manusia, dengan menerapkan sanksi pada kepada Iran, seperti embargo minyak, dll. Khamenei menambahkan kami siap memperbaiki hubungan dengan Eropa meskipun tidak akan melupakan negara-negara tertentu, seperti Inggris, Jerman, dan Prancis.
  5. Ali Khamenei tidak menyebut JCPOA, merevisi perjanjian tahun 2015 atau bahkan menghapus sanksi sebagai prioritas. Dia hanya mengatakan Iran tidak boleh mengaitkan perekonomian dengan urusan luar negeri dan untuk meningkatkan perekonomian kita perlu bekerja keras.
  6. Pemimpin Agung Iran menyebut Gaza sebagai masalah paling mendesak di dunia saat ini. Ia menyebut rezim zionis bukanlah sebuah negara melainkan sekelompok teroris yang mencetak rekor baru kekejaman dan kejahatan dalam sejarah. Negara-negara harus membuat keputusan nyata mengenai Gaza, kata Khamenei.

Kemenangan Pezeshkian awalnya menjadi angin segar bagi musuh-musuh Iran.

Sang presiden digambarkan sebagai tokoh yang bisa berhadap-hadapan dengan Pemimpin Tertinggi.

Namun belakangan, apa yang diasumsikan tak menjadi kenyataan.

Sejak dipastikan kemenangan, Pezeshkian seakan ingin menegaskan dirinya merupakan "anak-anak" Revolusi Iran, termasuk menegaskan dukungan kepada Hizbullah, dan seluruh proxy Iran yang mendukung Gaza.

Pezeshkian juga terlihat berdiri di samping Ayatullah Ali Khamenei pada peringatan Syahadah Imam Husain (Cucu Nabi Muhammad) Asyura 10 Muharam di negara tersebut.

Dengan pemimpin tertinggi yang memegang kendali atas semua masalah negara, Pezeshkian diperkirakan tidak akan membawa perubahan besar pada kebijakan Iran seperti dukungan Teheran terhadap kelompok milisi di seluruh wilayah.

Garda Revolusi Iran yang mempunyai jejaring kuat di seluruh Timur Tengah hanya bertanggung jawab kepada Pemimpin Tertinggi, bukan presiden.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini