TRIBUNNEWS.COM, IRAN - Kelompok pejuang Palestina, Hamas, memiliki sejarah penggantian pemimpin yang cepat dan lancar.
Kepemimpinan Hamas saat ini kosong setelah Ismail Haniyeh dibunuh di Teheran ibu kota Iran pada Rabu (31/7/2024) dini hari.
"Kami tidak membahas masalah ini sekarang," kata seorang pejabat Hamas kepada The Associated Press ketika ditanya siapa pengganti Ismail Haniyeh.
Haniyeh mengepalai biro politik kelompok tersebut hingga ia meninggal, posisi yang sangat penting di Hamas.
Wakil Ismail Haniyeh adalah Saleh Arouri, yang tewas dalam serangan Israel di Beirut pada bulan Januari 2024 lalu.
Baca juga: Deretan Pimpinan Hamas yang Tewas di Tangan Israel Selain Ismail Haniyeh, Ada yang Tewas Disetrum
Hingga sekarang jabatan Arouri tetap kosong sejak kematiannya.
Dewan Syura Hamas sebagai badan konsultasi utama kini diperkirakan akan segera bertemu untuk memilih pengganti Haniyeh.
Kemungkinan pertemuan itu digelar setelah pemakaman Haniyeh di Qata untuk menunjuk pengganti baru.
Keanggotaan Dewan Syuro tersebut dirahasiakan tetapi mewakili cabang-cabang regional kelompok tersebut, di Gaza, Tepi Barat , diaspora, dan mereka yang dipenjara.
Sosok Pengganti Kuat
Salah satu wakil Haniyeh yang juga menguat adalah Zaher Jabarin.
Dia digambarkan sebagai kepala eksekutif kelompok tersebut karena peran penting yang dimainkannya dalam mengelola keuangan kelompok tersebut, dan dengan itu, hubungan baiknya dengan Iran .
Namun Hani al-Masri, Pakar Organisasi Palestina, mengatakan pilihannya ada dua saat ini yang bisa menggantikan Ismail Haniyeh.
Antara Khaled Mashaal pejabat veteran Hamas dan Khalil al-Hayya tokoh kuat dalam Hamas yang dekat dengan Haniyeh.
“Ini tidak akan mudah,” kata al-Masri, yang juga mengepalai Pusat Kebijakan dan Penelitian Palestina serta Studi Strategis.