TRIBUNNEWS.com - Beredar foto lokasi Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, diserang hingga tewas di Teheran, Iran.
Penampakan foto lokasi pasca Haniyeh diserang telah berhasil dikonfirmasi Anadolu Ajansi.
Lokasi Haniyeh diserang pada Rabu (31/7/2024), berada di dekat Kompleks Saadabad, Teheran utara.
Beberapa sumber semi-resmi, termasuk grup berita yang dekat dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), juga mulai membagikan penampakan lokasi tersebut usai Haniyah diserang.
Dalam foto yang beredar, tampak apartemen di lantai atas gedung itu terkena serangan.
Bagian bangunan yang rusak telah ditutup menggunakan terpal, sedangkan puing-puing sisa serangan masih terlihat di tanah.
Perbandingan Anadolu antara struktur dan lokasi bangunan dalam foto dengan citra satelit, telah membuktikan foto itu tidak direkayasa.
Bangunan tempat Haniyeh diserang berada di dalam kompleks yang disebut dilindungi IRGC.
Bangunan itu terletak berdekatan dengan kawasan hutan di utara yang mengelilingi Kompleks Saadabad.
Foto satelit menunjukkan bangunan tempat Haniyeh menginap memiliki fasad besar yang sebagian menghadap ke arah kota, tetapi sebagian besar menghadap ke arah pegunungan.
Karena ketinggiannya dan lingkungannya yang terbuka, bangunan itu mudah terlihat dari jauh.
Baca juga: Iran Sebut AS juga Dalang di Balik Tewasnya Haniyeh: Israel Tanpa Amerika Tak Bisa Apa-apa
Pengamanan Ditingkatkan
Warga yang tinggal di sekitar lokasi Haniyah diserang, mengaku tak tahu pemimpin Hamas tersebut menginap di sana.
Tetapi, warga sekitar telah memperhatikan peningkatan keamanan dua hari sebelum Haniyeh dibunuh.
Banyak jalan yang biasanya terbuka ditutup, kata mereka kepada Anadolu Ajansi.
Seorang warga mengatakan konvoi puluhan kendaraan disertai penjaga khusus tampak memasuki dan meninggalkan kompleks tersebut selama dua hari terakhir.
Seorang warga menggambarkan serangan yang menewaskan Haniyeh.
Ia mengaku mendengar suara ledakan kecil pada Rabu dini hari, sekitar pukul 2.00 waktu setempat.
"Kami mendengar suara sekitar pukul 2 pagi (waktu setempat). Bukan ledakan keras, tapi seperti suara ledakan kecil," ungkapnya.
Hal serupa juga turut dikonfirmasi seorang warga lainnya.
Terkait tewasnya Haniyeh di Teheran, para analis menduga serangan itu sengaja dilalakukan untuk mempermalukan Iran.
Baca juga: Sosok Pengawal Haniyeh, Wasim Abu Shaaban, yang juga Tewas di Teheran, Wakil Komandan Al-Qassam
"Apa yang terjadi di Teheran merupakan hal buruk bagi aparat keamanan Iran."
"Itulah sebabnya Iran, entah bagaimana, merasa harus menanggapi serangan itu," kata peneliti di Pusat Studi Strategis Timur Tengah di Teheran, Abas Aslani, kepada Al Jazeera.
Khamenei Janjikan Serangan Balas Dendam
Pasca-tewasnya Haniyeh, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menjanjikan "hukuman keras" bagi Israel sebagai balasan.
"Rezim Zionis kriminal dan teroris telah membunuh tamu kami yag terkasih di rumah kami (Iran) dan membuat kami berduka," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan, Rabu.
Ia menambahkan, "rezim Zionis juga menyiapkan dasar untuk hukuman keras bagi dirinya sendiri."
Khamenei juga menegaskan, adalah tugas Iran untuk membalas pembunuhan Haniyeh.
"Kami menganggap bahwa adalah tugas kami untuk membalas darahnya (tewasnya Haniyeh) dalam insiden pahit dan sulit yang terjadi di wilayah Republik Islam ini," kata Khamenei, seraya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Haniyeh dan kelompok Palestina.
Sebagai informasi, Haniyeh tewas diserang di Teheran, Rabu dini hari, dalam perjalanannya menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masaoud Pezeshkian.
Selain Haniyeh, pengawal pribadinya yang juga Wakil Komandan Brigade Al-Qassam, Wasim Abu Shaaban, juga tewas dalam serangan itu.
Insiden itu terjadi sehari setelah pelantikan Pezeshkian, yang juga menjadi kemunculan terakhir Haniyeh sebelum tewas.
Upacara pemakaman Haniyeh telah berlangsung di Teheran, Kamis (1/8/2024).
Rencananya, jenazah Haniyeh akan dimakamkan di Qatar, Jumat (2/8/2024).
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)