Membalas serangan di Tel Aviv, setidaknya 87 orang dilaporkan terluka dalam serangan udara jet Israel yang menargetkan wilayah sekitar pelabuhan Hodeidah di Yaman.
Cari Cara Murah Redam Meriam M61 Vulcan Hizbullah
Militer Israel sedang bersiap-siap untuk mengerahkan kembali pertahanan udara berbasis senjata untuk mempertahankan instalasi militer dan infrastruktur penting dari serangan pesawat tak berawak yang sering dilakukan oleh Perlawanan Lebanon, Hizbullah.
Ini bisa jadi adalah meriam M61 Vulcan dengan enam barel yang Israel pertimbangkan untuk dipasang di atas kendaraan lapis baja sebagai pertahanan yang berbiaya terjangkau terhadap serangan drone ini.
Hal ini terjadi ketika Hizbullah telah meluncurkan sekitar 1.000 drone ke Israel sejak 8 Oktober, The Wall Street Journal melaporkan pekan lalu.
"Dengan ini, kelompok Perlawanan Lebanon itu telah menunjukkan kemampuan untuk belajar dan mengambil keuntungan dari apa yang disebut “titik buta” dalam pertahanan Israel dengan memetakan wilayah utara Palestina yang diduduki dengan drone pengintainya, kata Sarit Zehavi, pendiri dan presiden Pusat Penelitian dan Pendidikan Alma, sebuah wadah pemikir Israel, seperti dilansir WSJ.
Kemampuan ini paling baik dicontohkan dalam video misi Hoopoe yang disediakan oleh Perlawanan Islam.
Baca juga: Burung-Burung Hoopoe Bawa Kabar ke Hizbullah yang Bikin Israel Meriang, Situs Sensitif Terpetakan
The Wall Street Journal menyatakan bahwa drone menjadi masalah bagi pendudukan karena ukurannya yang kecil dan sulit dideteksi, serta tidak mengikuti jalur yang dapat diprediksi atau melepaskan panas yang hebat dari mesin roket yang membuatnya lebih mudah untuk menemukan dan melenyapkan rudal. .
Selain itu, senjata tersebut murah dan berlimpah serta dikerahkan oleh musuh Israel dalam jumlah dan kecanggihan yang semakin meningkat, menurut WSJ.
(oln/almydn/bi/wsj/*)