Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Paris, Sungai Seine terus diuji sebagai sungai yang tidak aman bagi atlet Olimpiade terutama karena adanya E. coli .
Dilansir dari Health, Triatlon individu putra, yang sebagian akan berlangsung di Sungai Seine, telah dijadwal ulang karena kualitas air yang buruk.
Semua perairan berpotensi terkontaminasi bakteri dan virus, sehingga tidak aman untuk berenang bagi manusia.
Sungai Seine yang ikonis di Paris terus menjadi latar belakang kontroversi Olimpiade karena kualitas air yang buruk dan masalah kontaminasi.
Nyatanya, pencemaran air bukanlah hal baru di Sungai Sein.
Lantas bagaimana sungai Seine Bisa tercemar?
World Triathlon, badan pengurus triatlon, hanya menyatakan bahwa kualitas air di Sungai Seine tidak memenuhi ambang batas yang ditetapkan oleh organisasi untuk renang.
Namun, beberapa media berita melaporkan bahwa kekhawatiran tersebut muncul karena kadar E. coli yang lebih tinggi dari batas aman.
E.coli yaitu jenis bakteri yang umum ditemukan di saluran pencernaan manusia dan hewan.
Meskipun sebagian besar bentuk E. coli tidak berbahaya, beberapa jenis dapat membuat manusia sakit.
Menurut William Schaffner, MD, spesialis penyakit menular dan profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt, E. coli kemungkinan masuk ke Sungai Seine melalui beberapa cara berbeda,
“Salah satunya adalah limpasan dari tepi sungai yang masuk ke dalam air.Itu dapat membawa kotoran hewan seperti anjing dan kucing ke dalam air,” kata Schaffner dilansir, Kamis (1/8/2024).
Curah hujan yang tinggi juga merupakan faktor yang besar.
Dengan curah hujan yang tinggi, sistem pembuangan limbah berisiko kelebihan beban dan meluap.
Baca juga: Persiapan Olimpiade Paris 2024, Menteri Olahraga Prancis Nyebur Sungai Seine
“Air yang terkontaminasi yang seharusnya tetap berada di sistem pembuangan limbah akhirnya mencemari air [bersih],” kata Thomas Russo, MD, profesor dan kepala penyakit menular di University at Buffalo di New York.
Air dari sistem pembuangan limbah tersebut, pada gilirannya, menyebabkan kadar E. coli meningkat.