Sebab lainnya ialah Gallant mendukung perjanjian pertukaran sandera serta pembentukan komisi untuk menyelidiki kegagalan Israel dalam mencegah serangan Hamas tanggal 7 Oktober 2023.
Adapun rencana pemecatan Gallant juga terkait dengan negosiasi dengan Ketua Partai Persatuan Nasional Gideo Saar perihal bergabunganya partai itu ke dalam pemerintahan Netanyahu.
Narasumber dari Partai Likud, yakni partai Netanyahu, mengklaim Saar adalah calon pengganti Gallant jika Gallant dicopot.
Israel Terancam Dikeroyok
Israel terancam dikeroyok oleh Iran dan proksi-proksinya setelah kematian Haniyeh dan Shukr.
Iran beserta anggota Poros Perlawanan sudah mengirimkan sinyal bakal menyerang Israel dalam waktu dekat.
Para pembesar Poros Perlawanan juga sudah berkumpul di Kota Teheran guna membahas serangan gabungan mereka yang terkoordinasi itu.
Media pemerintah Iran memperkirakan serangan Iran c.s. akan mirip dengan serangan Iran pada bulan April lalu, tetapi dalam skala yang lebih besar.
Baca juga: Analisis: Apa yang Terjadi jika Iran, Hizbullah, Houthi, Hamas, dkk. Serang Israel secara Bersamaan?
Institut Kajian Perang (ISW) dalam laporannya pada hari Rabu, (1/8/2024), memperkirakan skenario serangan balasan dalam waktu bersamaan oleh Iran, Hizbullah, Hamas, Houthi, dan kelompok lainnya makin mungkin terjadi.
Menurut ISW, Israel bisa kewalahan menghadapi serangan gabungan itu.
Dalam skenario ini Iran bisa meningkatkan jumlah rudal yang ditembakkan dari Iran dan negara-negara sekitarnya.
Kemudian, Hizbullah, Houthi, dan para milisi di Irak dan Suriah yang didukung Iran bisa melancarkan serangan bersamaan agar makin membebani sistem pertahanan udara Israel.
Pesawat nirawak dan rudal yang diluncurkan dari Irak, Lebanon, dan Suriah akan jauh lebih susah ditangkis Israel. Hal itu karena jaraknya yang lebih dekat dari Israel.
Pasukan Israel dan AS hanya akan mempunyai waktu jauh lebih sedikit untuk menangkisnya.
Adapun pesawat nirawak Hizbullah hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk mencapai Kota Haifa dan 40 menit ke ibu kota Israel.
Iran bisa memanfaatkan waktu tempuh yang pendek ini untuk memusatkan satu target di Israel daripada dua target.
Waktu tempuh pendek bagi pesawat nirawak memungkinkan Iran untuk mengoordinasikannya dengan rudal balistik yang ditembakkan dari Iran. Waktu tempuh rudal itu umumnya kurang dari 10 menit.
(Tribunnews/Febri)