News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Iran Vs Israel

Mau Balas Dendam, Iran Justru Diserang Duluan, Hacktivis Israel: Ganti Bendera Merah dengan Putih!

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Peperangan cyber antara Iran dan Israel.

Mau Balas Dendam, Iran Justru Diserang Duluan, Hacktivis Israel: Ganti Bendera Merah dengan Bendera Putih!
 
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok hacktivis Israel sesumbar telah melumpuhkan jaringan internet Iran yang telah menggemakan serangan balasan ke Tel Aviv sebagai pembalasan pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.

Peretas, atau istilah kerennya hacktivis, yang berbasis di Israel mengaku bertanggung jawab atas pemadaman internet yang sedang berlangsung di Iran. 

Baca juga: Iran Segera Menyerang, Knesset Israel: Serbuan IDF ke Lebanon Jadi Bencana yang Belum Pernah Terjadi

Beroperasi dengan nama WeRedEvils, mereka mengklaim serangan yang berhasil terhadap infrastruktur, termasuk pencurian data Iran.

Kelompok peretas Israel tersebut telah ada setidaknya sejak Oktober 2023, diduga sebagai akibat langsung dari serangan Hamas terhadap Israel, yang menyebabkan perang Gaza saat ini.

"Dalam beberapa menit mendatang kami akan menyerang sistem dan penyedia internet di Iran," kata WeRedEvils di Telegram, Jumat (2/8/2024) kemarin.

"Pukulan keras sedang berlangsung," tambah mereka.

ILUSTRASI Peperangan cyber antara Iran dan Israel.

Beri Info ke Pemerintah Israel

Menurut pernyataan kelompok itu, serangan cyber itu berhasil.

Mereka juga mengklaim telah berhasil menyusup ke sistem komputer Iran, mencuri data, dan menyebabkan pemadaman internet.

Kelompok itu mengklaim telah memberikan info yang dicuri kepada pemerintah Israel.

Sebagai bukti, WeRedEvils menunjukkan bahwa situs web Kementerian Informasi dan Teknologi Komunikasi – ict.gov.ir – saat ini sedang tidak aktif, seperti juga sebagian besar situs web kementerian Iran lainnya, yang mengeluarkan kesalahan "terlalu lama merespons".

Beberapa situs juga memberikan kesalahan 403, yang mungkin mengindikasikan peselancar dunia maya ini tidak diizinkan untuk berkunjung.

The Register melansir, hasil pantauan mereka hanya dapat menemukan dua halaman kementerian pemerintah yang dapat diakses di Amerika Serikat (AS).

Dua laman kementerian Iran itu adalah Kementerian Kebudayaan negara tersebut dan Kementerian Luar Negeri.

"Kami tahu ada beberapa orang Iran di sini yang mendukung Garda Revolusi, dan kami ingin menghubungi mereka secara pribadi," kata WeRedEvils, yang anggotanya mencirikan diri mereka sebagai "pejuang tanpa seragam" di Telegram.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini