Bom itu telah disembunyikan sekitar dua bulan lalu sebelum Ismail Haniyeh menginap di tempat itu.
Seperti diketahui Ismail Haniyeh melakukan perjalanan ke ibu kota Iran, Teheran, untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru Masoud Pezeshkian.
Wisma Dilindungi Garda Revolusi Iran
Ia ditempatkan di wisma tamu yang dikelola dan dilindungi oleh Korps Garda Revolusi Islam di lingkungan kelas atas di Teheran utara.
Ismail Haniyeh sering menginap di wisma tamu tersebut jika berkunjung ke Teheran.
Para pejabat mengatakan kepada NYT bahwa bom itu diledakkan dari jarak jauh setelah dipastikan bahwa Ismail Haniyeh berada di dalam kamarnya di wisma tamu.
Ledakan menyebabkan Ismail Haniyeh tewas di tempat bersama seorang pengawalnya.
Ledakan itu mengguncang gedung, memecahkan beberapa jendela, dan menyebabkan runtuhnya sebagian dinding luar.
Iran disebut-sebut memiliki jaringan pertahanan berlapis paling kompleks di Timur Tengah.
Surat kabar Qatar al-Arabi al-Jadid mengutip sumber Hamas yang mengungkapkan bahwa wisma di Teheran utara berada di bawah pengelolaan IRGC.
Di sinilah Ismail Haniyeh menginap sementara.
Delegasi organisasi Jihad Islam Palestina, termasuk Sekretaris Jenderal Ziyad al-Nakhalah, tinggal di gedung yang sama dengan Haniyeh tetapi di lantai yang berbeda.
Segera setelah kejadian, spekulasi berpusat pada kemungkinan serangan rudal Israel berpresisi menggunakanjet siluman F-35.
Al-Mayadeen, media berita yang berafiliasi dengan Hizbullah yang sebelumnya memberitakan hal itu.
Warga Israel di Luar Negeri Diingatkan Waspada
Sementara itu untuk mengantisipasi serangan balasan dari Iran dan Hizbullah yang marah atas tewasnya Ismail Haniyeh, Dewan Keamanan Nasional Israel telah memperingatkan warga Israel agar tidak melakukan perjalanan ke sekitar 40 negara.