TRIBUNNEWS.COM - Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh sempat bertemu Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ruhollah Ali Khamenei sebelum wafat pada hari Rabu (31/7/2024).
Kalimat terakhir yang diucapkan Ismail Haniyeh kepada Ali Khamenei adalah sebuah kutipan dari ayat suci Al-Qur'an.
Kutipan ayat suci Al-Qur'an ini berbicara tentang kehidupan, kematian, keabadian, dan ketahanan.
“Allah-lah yang menghidupkan dan mematikan. Dan Allah Maha Mengetahui segala perbuatan … 'Jika seorang pemimpin pergi, pemimpin lain akan muncul',” kata Haniyeh, dikutip dari Palestine Chronicle.
Kalimat yang diucap Ismail Haniyeh ini hanya beberapa jam kemudian sebelum ia tewas dalam serangan Israel di wisma tamunya, Teheran, Iran.
Haniyeh dan pengawalnya tewas dalam serangan terhadap tempat tinggal mereka di ibu kota Iran pada Rabu pagi.
"Haniyeh dan pengawalnya tewas dalam serangan terhadap akomodasi mereka di ibu kota Iran pada pukul 2:00 pagi (2230 GMT) pada hari Rabu," kata Garda Revolusi Iran.
Pemimpin Hamas itu berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian yang baru terpilih pada Selasa.
Ayatollah Ali Khamenei Pimpin Sholat Jenazah Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran
Prosesi pemakaman pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh telah mulai diadakan di Iran pada hari Kamis (1/8/2024).
Pemimpin tertinggi republik Islam Ayatollah Ali Khamenei memimpin sholat jenazah Ismail Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran.
Setelah Sholat, prosesi selanjutnya, jenazah Haniyeh akan dibawa menuju ke Lapangan Azadi (Lapangan Kebebasan).
Baca juga: Cari Pengganti Ismail Haniyeh, Hamas Mulai Proses Pemilihan Pemimpin Baru
Kemudian jenazah Haniyeh diterbangkan ke Doha untuk dimakamkan pada hari Jumat (2/8/2024).
Saat jenazah Haniyeh tiba di Doha, Ribuan orang berkumpul di sebuah masjid di ibu kota Qatar, Doha untuk menghadiri pemakaman pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh pada hari Jumat (2/8/2024).
Ismail Haniyeh dimakamkan setelah Sholat Jumat, dikutip dari Middle East Eye.