Sebuah mobil dan Biro Nasihat Warga dibakar, melukai beberapa petugas polisi.
5. 3 Agustus 2024: Demonstrasi sayap kanan menyebar ke lebih banyak kota di Inggris dan Belfast, Irlandia Utara, mengakibatkan lebih dari 100 penangkapan.
6. 4 Agustus 2024: Kekerasan terus meningkat. Di kota utara Rotherham, ratusan demonstran sayap kanan merusak Holiday Inn Express yang menampung para pencari suaka.
Para pengunjuk rasa melemparkan batu bata ke arah polisi, memecahkan jendela hotel, dan membakar tempat sampah.
Asisten Kepala Polisi Lindsey Butterfield dari Kepolisian South Yorkshire mengutuk baik para perusuh maupun mereka yang menyebarkan informasi yang salah secara online.
Setidaknya 10 petugas terluka, termasuk satu orang yang tidak sadarkan diri.
Kerusuhan kemudian meluas. Selain kekacauan di Rotherham, protes juga terjadi di Bolton, Greater Manchester, Middlesbrough, dan kota-kota lain.
Di Bolton, polisi mengeluarkan perintah pembubaran ketika beberapa ratus demonstran dan kontra-demonstran bentrok, melemparkan rudal dan meningkatkan ketegangan.
Di Middlesbrough, 300 pengunjuk rasa menerobos garis polisi di pusat kota, melemparkan proyektil dan merusak mobil, mobil polisi, dan bangunan.
Kepolisian Inggris mengumumkan pengerahan 4.000 petugas tambahan di seluruh negeri untuk menangani kekacauan yang meluas ini.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengutuk penargetan komunitas Muslim dan etnis minoritas lainnya, termasuk serangan terhadap masjid, dan mengecam 'kekerasan yang tidak disengaja' yang dilakukan oleh orang-orang yang memberi hormat ala Nazi.
Polisi South Yorkshire mengeluarkan pernyataan yang mengecam keras tindakan kekerasan di Rotherham.
"Mereka yang hanya berdiri dan menyaksikan kerusuhan benar-benar terlibat dalam hal ini," kata Asisten Kepala Polisi Butterfield.
Polisi menekankan bahwa orang-orang yang menyebarkan kebencian dan misinformasi secara online harus bertanggung jawab atas tindakan yang memicu kekerasan.