News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Menlu AS: Iran dan Hizbullah akan Menyerang Israel dalam 24 Jam ke Depan

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (Kiri) berfoto bersama Presiden Israel Isaac Herzog menjelang pertemuan mereka di Tel Aviv pada 9 Januari 2024, selama perjalanan selama seminggu yang bertujuan untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza. (ABIR SULTAN/POOL/AFP)

Menlu AS: Iran dan Hizbullah akan Menyerang Israel dalam 24 Jam ke Depan

TRIBUNNEWS.COM, AS -  Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Anthony Blinken memberi tahu semua menteri luar negeri anggota Kelompok Tujuh (G7) bahwa Iran dan sekutunya Hizbullah kemungkinan akan melancarkan serangan terhadap Israel dalam 24 jam ke depan atau paling tidak 48 jam ke depan.

Situs web berita Axios yang berbasis di AS melaporkan pernyataan Menlu AS itu mengutip sumber yang ikut dalam rapat.

"Menteri Luar Negeri Tony Blinken mengatakan kepada rekan-rekannya dari negara-negara G7 pada hari Minggu bahwa serangan oleh Iran dan Hizbullah terhadap Israel dapat dimulai paling cepat pada hari Senin," demikian laporan  Axios dikutip pada Senin (5/8/2024).

Seperti diketahui para menteri luar negeri anggota G7, termasuk AS, melakukan komunikasi menyusul ancaman Iran dan Hizbullah menyerang Israel.

G7 adalah kelompok kerjasama negara-negara maju yang terdiri dari AS, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Inggris Raya .

"Blinken mengadakan panggilan konferensi untuk berkoordinasi dengan sekutu dekat AS dan mencoba menghasilkan tekanan diplomatik pada menit-menit terakhir terhadap Iran dan Hizbullah untuk meminimalkan pembalasan mereka sebisa mungkin," situs web tersebut menyatakan.

Baca juga: Jenderal Iran: Serangan ke Israel Tidak Bisa Diprediksi dan Akan Mengejutkan

"Ia menekankan bahwa membatasi dampak serangan mereka adalah peluang terbaik untuk mencegah perang habis-habisan."

"Iran dan sekutunya di Lebanon, Hizbullah, telah bersumpah untuk menanggapi pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, oleh Israel di Teheran."

Axios melaporkan mengutip sumbernya bahwa "Blinken menekankan bahwa Amerika Serikat yakin Iran dan Hizbullah akan membalas."

"Blinken mengatakan AS tidak mengetahui waktu pasti serangan tersebut tetapi menekankan serangan itu dapat dimulai dalam 24-48 jam ke depan - artinya paling cepat Senin," menurut situs web tersebut.

Pada 31 Juli 2024  pekan lalu, gerakan Palestina Hamas melaporkan kematian pimpinannya Ismail Haniyeh dalam serangan Israel di kediamannya di Teheran, tempat ia menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

Saluran TV Al Hadath melaporkan bahwa Haniyeh telah tewas dalam serangan rudal langsung.

Mousa Abu Marzook, wakil kepala biro politik Hamas, bersumpah bahwa pembunuhan Haniyeh tidak akan dibiarkan begitu saja.

Netanyahu Siap Hadapi Skenario Perang Iran

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa negaranya siap untuk apa pun dan akan membalas dengan keras jika diserang Iran.

"Kami siap menghadapi skenario apa pun,  baik secara ofensif maupun defensif," kata Netanyahu, Minggu (4/8/2024), mengawali  pertemuan kabinet mingguan di Kantor Perdana Menteri di Yerusalem.

Seperti diketahui, Iran mengancam akan menyerang Israel sebagai balasan setelah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di Teheran pada hari Rabu, sehari setelah komandan senior Hizbullah Fuad Shukr terbunuh di Beirut.

Israel mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Shukr tetapi belum memberikan komentar resmi tentang Haniyeh, yang kematiannya disalahkan kepada Israel.

"Negara Israel tengah berperang melawan poros kejahatan Iran," kata Netanyahu dikutip dari Times of Israel.

"Kami menyerang setiap lengannya dengan kekuatan besar."

"Saya tegaskan dan katakan kepada musuh-musuh kami. Kami akan membalas dan akan menuntut harga yang mahal atas setiap tindakan agresi terhadap kami, dari pihak mana pun," kata Netanyahu.

Sumber: Times of Israel/TASS

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini