Pakar Militer Ungkap Cara Al Qassam Hamas Balas Kematian Haniyeh: Zalata Jadi Kuburan Tentara Israel
TRIBUNNEWS.COM - Pakar militer dan ahli strategi asal Yordania, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, mengatakan faksi milisi perlawanan Palestina, Minggu (4/8/2024), memberikan dua hadiah kepada rakyat Palestina.
Hadiah itu, kata dia, sebagai pembalasan atas pembunuhan kepala biro politik Gerakan Perlawanan Hamas di Teheran yang diduga kuat dilakukan Israel.
Al-Duwairi menjelaskan, 'peresmian' pertama hadiah itu dilakukan pada Sabtu (3/8/2024), melalui serangan penembak jitu terhadap seorang tentara Israel dengan senapan Ghoul di dekat area Pemakaman Timur di kota Rafah.
Baca juga: Jebakan Terowongan Kembali Rontokkan IDF di Rafah, Senapan Runduk Ghoul Al Qassam Makan Korban Lagi
Dia menambahkan, “Kemarin, Minggu, respons (pembalasan) terhadap pembunuhan Haniyeh datang dengan Al Qassam menargetkan dua kendaraan Israel menggunakan rudal, Al-Yassin 105, di sebelah timur Rafah.”
Dia menunjukkan, video yang diunggah Al-Qassam atas dua operasi penyerangan merupakan video terbaru yang diambil 24 jam atau 48 jam yang lalu.
Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi menjelaskan, daerah Zalata di timur Rafah, saat ini merupakan “lokasi operasi,” tentara pendudukan Israel.
Dalam operasi di Zalata, Israel menggunakan cara-cara seperti yang mereka lalukan pada fase pertama perang yang mereka tetapkan sendiri.
Fase pertama Perang Gaza bagi Israel adalah dengan menempatkan banyak pasukan darat ke wilayah operasi.
Di Zalata, IDF disebutkan mengerahkan 4 divisi militer mereka.
Baca juga: Tentara Israel Tak Pernah Belajar, Meledak Kena Bom Al-Qassam Saat Sembunyi di Gedung di Khan Yunis
Zero Sum Battle, Zalata
Selain itu, Al-Duwairi juga menganalisis kalau pasukan Israel yang memasuki wilayah tersebut tidak mengumumkan penempatan dan posisinya.
"Sehingga kemungkinan terjadinya pertempuran zero-sum masih sangat besar," katanya dalam analisisnya mengenai situasi militer di Gaza.
Zero sum yang dimaksud pakar militer ini adalah sifat pertempuran "jika satu pihak menang, pihak lain kalah".
Dengan kata lain, melalui dua video yang diumumkan Brigade Al Qassam, kemampuan tempur milisi perlawanan Palestina masih mampu secara mumpuni mengimbangi faktor keunggulan tentara Israel dalam hal peralatan tempur dan jumlah personel.