Serangan Udara Israel Tewaskan Dua Orang, Menargetkan kota Deir Siryan di Lebanon, Ketegangan Meningkat
TRIBUNNEWS.COM- Dua orang tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan kota Deir Siryan di Lebanon selatan pada Sabtu malam.
Minggu pagi, serangkaian roket diluncurkan dari Lebanon selatan menuju Israel, menurut laporan media.
Saluran 14 Israel melaporkan bahwa sedikitnya 50 roket menargetkan Galilea Atas, yang memicu sirene di daerah tersebut.
Sementara itu, pada malam hari, serangan udara Israel dan tembakan senapan mesin berat menargetkan beberapa lokasi di Lebanon selatan, seperti yang dilaporkan oleh media resmi Lebanon pada hari Minggu.
Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan bahwa pesawat tempur Israel melakukan serangan udara di pinggiran Al Mahmudiyah dan timur Kafr Rumman.
Menurut Al-Jazeera, dua orang tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan kota Deir Siryan di Lebanon selatan pada Sabtu malam.
Selain itu, empat serangan udara berturut-turut dilancarkan terhadap kota Kfar Kila di daerah Marjayoun, Kegubernuran Nabatiyeh.
Badan tersebut juga melaporkan bahwa pasukan Israel mengerahkan bom pembakar di desa-desa perbatasan dekat Garis Biru dan menembakkan senapan mesin berat ke arah kota Aita al-Shaab di sektor tengah.
Akan tetapi, badan tersebut tidak memberikan informasi mengenai korban jiwa atau kerusakan akibat serangan tersebut.
Hizbullah, dalam sebuah pernyataan, mengaku bertanggung jawab atas penargetan peralatan pengawasan Israel di lokasi Ramyah di Israel utara, dan menyatakan bahwa mereka berhasil menghancurkan peralatan tersebut.
Kantor berita Anadolu mengonfirmasi serangan roket signifikan dari Lebanon selatan ke Israel pada Minggu dini hari.
Militer Israel kemudian menyatakan bahwa sedikitnya 30 roket ditembakkan ke Galilea Atas, dan sebagian besar dicegat oleh sistem pertahanan udara. Namun, satu roket mendarat di pemukiman Beit Hillel, dan tidak menimbulkan korban luka.
Ketegangan Meningkat
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada 7 Oktober, gerakan Hizbullah Lebanon telah terlibat secara langsung, tetapi relatif dalam cara yang terbatas dalam perang melawan pendudukan Israel.
Menurut sumber Hizbullah, gerakan tersebut telah melancarkan 1.194 operasi militer dalam 250 hari pertama perang, menewaskan dan melukai lebih dari 2.000 tentara Israel.