TRIBUNNEWS.COM - Sheikh Hasina mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri (PM) Bangladesh pada Senin (5/8/2024).
Dikutip dari Reuters, mundurnya Sheik Hasina diumumkan oleh Kepala Angkatan Darat Bangladesh, Waker Uz Zaman lewat siaran di televisi nasional.
Berdasarkan laporan media setempat, Sheikh Hasina, saat ini telah kabur menggunakan helikopter militer bersama saudara perempuannya dan menuju ke India.
Menurut saluran televisi CNN News 18, Sheikh Hasina dan saudaranya itu telah mendarat di ibu kota negara bagian Tripura di timur laut India, Agartala yang berbatasan langsung dengan Bangladesh.
Sebelumnya, Bangladesh telah dilanda protes dan aksi kekerasan setelah unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa sejak dua bulan lalu.
Unjuk rasa itu buntut adanya sistem kuota di sektor pemerintahan yang meningkat.
Akibat unjuk rasa ini, dilansir CNN, sekitar 250 orang terbunuh dan ribuan lainnya terluka dalam kekerasan tersebut.
Sementara, Kepala Angkatan Darat Bangladesh, Waker Uz Zaman mengatakan dirinya telah mengadakan pertemuan yang 'membuahkan hasil' bersama para pemimpin seluruh partai besar di Bangladesh.
Baca juga: Demo di Bangladesh Makin Memanas, PM Sheik Hasina Dikabarkan Mundur
Adapun hasil pertemuan itu bakal disampaikan kepada Presiden Bangladesh, Mohammed Shahabuddin untuk didiskusikan lebih lanjut.
"Negara ini sedang mengalami masa revolusi. Saya berjanji kepada Anda semua, kami akan membawa keadilan atas semua pembunuhan dan ketidakadilan."
"Kami meminta kepada Anda semua untuk percaya pada tentara negara ini. Saya bertanggung jawab penuh dan menjamin Anda tidak bakal berkecil hati," kata Zaman.
Dia juga meminta agar masyarakat Bangladesh bersabar akan keputusan lanjutan pasca demonstrasi besar-besaran yang tersebar di seluruh negara.
"Saya meminta Anda semua untuk sedikit bersabar, beri kami waktu dan bersama-sama kita akan dapat menyelesaikan semua masalah."
"Tolong jangan kembali ke jalan kekerasan dan tolong kembali ke cara-cara damai," tegasnya.