"Berdasarkan informasi yang kami peroleh sejauh ini, pesawat tersebut tidak menghubungi pengawas lalu lintas dan melaporkan keadaan darurat," kata Moreno.
Kata Maskapai
Voepass, maskapai penerbangan terbesar keempat di Brasil, mengatakan pihaknya tidak dapat memberikan informasi tambahan tentang penyebab jatuhnya pesawat.
Awalnya dilaporkan ada 62 orang di dalam pesawat.
Tetapi media lokal mewawancarai seorang pria yang mengatakan dia ketinggalan pesawat.
Secara total, pesawat itu membawa 57 penumpang dan 4 awak, kata Voepass.
ATR Prancis-Italia, yang dimiliki bersama oleh Airbus dan Leonardo, adalah produsen utama pesawat turboprop regional dengan kapasitas tempat duduk 40 hingga 70 orang.
ATR mengatakan kepada Reuters bahwa para spesialisnya terlibat penuh dalam penyelidikan kecelakaan dan pelanggannya.
Motor di pesawat itu adalah PW 127 yang diproduksi oleh Pratt & Whitney Canada, perusahaan induknya RTX Corp mengonfirmasi kepada Reuters.
RTX mengatakan telah menawarkan bantuan dalam penyelidikan tersebut.
Penyelidik Prancis dan Kanada juga akan berpartisipasi dalam penyelidikan tersebut, kata Moreno.
Regulator keselamatan Eropa juga mengatakan akan menawarkan bantuan teknis.
Kecelakaan ini adalah yang paling mematikan di Brasil sejak tahun 2007, di mana 199 orang tewas dalam penerbangan yang dioperasikan oleh TAM, yang kemudian bergabung dengan LAN dan menjadi LATAM Airlines.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)