Juru bicara resmi Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Sufian Qudah, menyatakan bahwa serangan tersebut—yang terjadi ketika mediator mencoba melanjutkan perundingan—menunjukkan upaya sengaja pemerintah Israel untuk menghalangi upaya gencatan senjata.
Dia menekankan kebutuhan mendesak bagi komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan, untuk memenuhi tanggung jawabnya dengan menghentikan agresi Israel di Gaza, mengakhiri pelanggaran hukum internasional yang sedang berlangsung, dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab.
Iran: IDF Tak Mau Perang Berhenti dan Berniat Menggagalkan Negosiasi
Ali Shamkhani, penasihat pemimpin Revolusi Islam di Iran untuk urusan politik, menyatakan bahwa satu-satunya tujuan entitas Israel dalam menargetkan jamaah di sekolah di Gaza dan membunuh Ismail Haniyeh di Teheran adalah untuk melanjutkan perang dan melemahkan negosiasi gencatan senjata.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, mengutuk keras agresi Israel terhadap sekolah Al-Tabieen di Gaza dan menggambarkannya sebagai tindakan brutal.
Ia menambahkan, serangan brutal tersebut merupakan indikasi jelas kejahatan genosida, perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan secara bersamaan.
“Satu-satunya cara efektif untuk menghadapi entitas pembunuh ini adalah melalui dukungan praktis bagi rakyat Palestina dan perjuangan perlawanan mereka,” tambah Kanaani.
Menlu Lebanon Mengutuk Pembantaian Israel
Kementerian Luar Negeri Lebanon mengecam keras tindakan pasukan pendudukan Israel yang menargetkan sekolah Al-Tabieen.
“Penargetan yang disengaja terhadap sejumlah besar warga sipil menjadi bukti nyata niat Israel untuk memperpanjang dan meningkatkan perang.”
(oln/rntv/almydn/*)