Penyerbuan Besar-besaran Tentara Israel ke Tepi Barat: Bawa Buldoser Militer, Jenin Hingga Ramallah Membara
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan pendudukan Israel (IDF), disertai buldoser militer, dilaporkan melakukan penyerbuan besar-besaran ke kota-kota di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki, Senin malam dan Selasa (13/8/2024) dini hari.
Serangan besar-besaran IDF ini dilakukan dari Jenin hingga Ramallah yang diwarnai perlawanan dari milisi Palestina.
Baca juga: Video Pasukan Israel Ledakkan Markas Gerakan Fatah Saat Menyerbu Nablus di Tepi Barat
"Pasukan Israel menyerbu Airport Street, sebelah utara Kegubernuran Jenin. Pasukan pendudukan juga menyerbu kota dari Nazareth Street, di tengah tembakan dan sirene yang diaktifkan," tulis laporan Khaberni, Selasa.
Di kota Nablus, pasukan pendudukan Israel menangkap pemimpin Front Populer, Zaher Al-Shashtari, dari rumahnya selama penyerbuan IDF di kota tersebut.
Serangan IDF juga berlangsung di Ramallah.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa 3 warga Palestina terluka oleh peluru pendudukan Israel dalam serangan malam di Ramallah.
Organisasi media itu juga menambahkan bahwa salah satu korban luka serius.
Tentara IDF Ditembak Mati
Penyerbuan besar-besaran IDF ini terjadi pasca-pengumuman sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, yang mengumumkan bertanggung jawab atas serangan penembakan di Lembah Jordan, di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Serangan yang terjadi pada Minggu (11/8/2024) itu menewaskan satu warga Israel dan melukai seorang lainnya.
Brigade Al-Qassam mengatakan, Yonatan Deutsch yang berusia 23 tahun, yang tewas dalam serangan di dekat pemukiman ilegal Israel, adalah seorang tentara Zionis.
Dilansir Al Jazeera, serangan itu adalah balas dendam atas lebih dari 100 korban pengeboman sekolah al-Tabin.
Serangan itu juga menekankan bahwa pejuang Brigade Al-Qassam di Tepi Barat yang diduduki, telah “memperbarui kesetiaan mereka” kepada Yahya Sinwar.
Pembalasan Pembantaian Subuh, Buru IDF hingga ke Gang
Pernyataan Al-Qassam menunjukkan kalau operasi Lembah Yordan itu terjadi sebagai respons (pembalasan) terhadap “pembantaian subuh” oleh Israel di Al -Sekolah Tabaeen di Kota Gaza.
Baca juga: Israel Bantai 100 Warga Palestina Saat Salat Subuh di Sekolah Al-Tabaeen, Hamas-Yordania Murka