Kematian Haniyeh lantas memicu kemarahan Iran, hingga pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan membalas Israel, yang dituding sebagai dalang atas pembunuhan Haniyeh. Khamenei disebut telah memerintahkan pasukan khusus Iran untuk menyerang langsung Negeri Israel.
Belum jelas kapan serangan tersebut akan dilangsungkan, namun Amerika Serikat (AS) memprediksi Iran akan melancarkan serangan ke Israel paling cepat minggu ini.
"Kita harus bersiap menghadapi serangkaian serangan besar," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby.
"Kami memiliki kekhawatiran dan harapan yang sama dengan rekan-rekan kami di Israel sehubungan dengan kemungkinan waktunya di sini - bisa jadi pada minggu ini," tambah Kirby.
Mengantisipasi serangan mematikan yang dilakukan Iran dan para proksinya, Komando Front Dalam Negeri Rusia mendesak ribuan warga di perbatasan Utara Lebanon untuk mempersiapkan diri, mengungsi ke wilayah Ramat Nege yang berada di Selatan Israel.
“Dewan daerah yang mendesak ribuan warga Israel mengungsi ke Negev secara mandiri. Mengevakuasi ribuan orang dari utara adalah skenario yang realistis, dan akan lebih baik untuk mempersiapkannya enam bulan yang lalu," kata kepala dewan Eran Doron.
Tak sampai disitu Pemerintahan Israel dibawah kepemimpinan Netanyahu dilaporkan mulai mempersiapkan pembangunan kota tenda untuk menampung puluhan ribu penduduk dari kota-kota utara jika terjadi perang.
Untuk menjamin kenyamanan pengungsi di kota tenda, Harian Israel Yedioth Ahronoth melaporkan kondisi kamp pengungsian dipenuhi oleh ratusan tempat tidur dan kasur yang telah disediakan. Tak tanggung-tanggung untuk mengurus operasional kota pengungsian, pemerintah kota Ramat Nege membentuk unit manajemen pengungsi yang bertujuan membantu penduduk yang datang.