TRIBUNNEWS.com - Lima rabi terkemuka Israel mengecam aksi provokasi Menteri Keamanan Nasional sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Pada Selasa (13/8/2024), Ben-Gvir bersama ribuan pemukim ilegal Israel memaksa masuk ke kompleks Al-Aqsa di bawah perlindungan polisi Israel untuk memperingati Tisha B'Av, hari puasa tahunan Yahudi yang menandai terjadinya beberapa bencana dalam sejarah Yahudi.
Lima rabi yang mengecam aksi Ben-Gvir itu adalah mantan Kepala Rabbi, Yitzhak Yosef; Rabbi Kota Tua Yerusalem, Avigdor Nebenzahl; Rabbi Shmuel Betzalel; Rabbi David Cohen; dan Rabbi Simcha Rabinowitz.
Kelima rabi itu menekankan, aksi Ben-Gvir tersebut tak mewakili pandangan mayoritas orang Yahudi.
"Saya menyerukan kepada dunia, jangan melihat menteri-menteri pemerintah itu (termasuk Ben-Gvir) mewakili rakyat Israel," kata Yosef, Rabu (14/8/2024), dilansir Anadolu Ajansi.
"Sebagian besar orang Yahudi di Tanah Israel dan di dunia tidak pergi ke Temple Mount (Masjid Al-Aqsa)."
"Kita semua percaya pada satu Tuhan dan menginginkan perdamaian di antara bangsa-bangsa, kita tidak boleh membiarkan kelompok ekstremis memimpin kita," imbuh Yosef.
Diketahui, dua menteri Israel bergabung dengan Ben-Gvir saat menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa bersama ribuan pemukim ilegal.
Menurut situs berita Israel, Ynet, menteri dari Partai Otzma, Yehudit Yitzhak Wasserlauf, dan anggota Knesset dari Partai Likud, Amit Halevi, turut bergabung dalam aksi tersebut bersama Ben-Gvir.
"Kebijakan kami adalah mengizinkan doa (Yahudi)," kata Ben-Gvir di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Menyusul aksi Ben-Gvir, Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, merilis pernyataan yang mengatakan Ben-Gvir melanggar status quo di wilayah tersebut.
Baca juga: Menjelang Serangan Iran ke Israel, Bank-Bank Iran Dihantam Serangan Siber, Uang Tak Bisa Diambil
"Penetapan kebijakan di Temple Mount (mengacu pada kompleks Masjid Al-Aqsa) secara langsung berada di bawah kendali pemerintah dan perdana menteri,” bunyi pernyataan tersebut, Selasa.
Sejak ia menjadi menteri keamanan nasional pada 2022, Ben-Gvir sejauh ini telah menyerbu Masjid Al-Aqsa enam kali.
Pasukan Israel menutup jalan menuju Kota Tua Yerusalem, mengerahkan ratusan tentara, dan secara efektif mengubah area tersebut menjadi "barak militer" sambil memberlakukan pembatasan ketat terhadap warga Palestina yang mencoba memasuki masjid tersebut, menurut Ynet.